Kumpul lagi sama temen StemaTEL P-Qerto yang ada di Surabaya, banyak juga yang dateng. Acara setahun sekali..
Semoga tahun 2008 ini penuh keberkahan. ini dia foto2 terakhir di 2007 dan terbaru di 2008..
Di savana kecil itu aku temukan satu kehidupan, sebuah peradaban indah yang dibangun oleh alam...
Rating: | ★★★★★ |
Category: | Other |
Rating: | ★★★★★ |
Category: | Other |
Ada satu permainan menarik dalam dunia MP. “Tagging” dimana yang kena nanti dapet tugas untuk sekedar mengulas tentang siapa diri kita. Memang melihat sisi lain dari diri kita terasa lebih berat perjuangan dari ‘Naik Semeru”. Mencoba sejujur mungkin mengulas “sisi lain” tersebut disini, semoga bisa menjadi tulisan berharga untuk belajar menjadi lebih baik...dari yang ada hari ini. Juga sebagai rasa bangga akan perkenalan dan rasa hormat seorang cucu kepada Aki Suparka S Raksapradja, Sembah sungkem dari cucu ya Aki…maaf kalo ada yang kurang berkenan..
Disini ada beberapa aturan yang harus diikuti:
Ini dia Sisi Lain yang perlu dirubah...(mungkin!!)
1/ Nggak bisa Milih : Aneh, selalu bimbang jika dihadapkan pada beberapa pilihan. Dengan perhitungan yang njlimetpun kadang nggak nemu. Akhirnya sahabat dekatlah yang selalu jadi pemilih terbaik. Adegan ini terulang kemarin malam di masjid Ampel, bingung milih corak sajadah yang mau dibeli. Ya akhirnya temen yg diajak yg disuruh milih, kalo soal nawar-nya cukup berani lah..
2/ Taat Aturan : kalo yang satu ini mungkin sudah bawaan lahir. Selalu taat sama aturan, walaupun kadang kelihatan bodoh. Pake motor dengan 2 spion kanan kiri, Sepeda motor pake lajur kiri. datang tepat waktu... selalu sama dijam yang sama. Males banget dengan yang namanya Birokrasi. Kadang bosen juga jadi orang formal tapi merasa ‘aneh’ jika tidak biasa.
3/ Otak kanan lebih aktif dari pada otak kiri : Cenderung selalu melakukan pekerjaan dengan urut. Tidak bisa melakukan hal2 acak. Tidak bisa menghitung sambil bicara. Tidak bisa ngetik SMS sambil ngobrol. Tidak bisa bermain musik dengan baik. Tapi konsisten pada satu pilihan.. orang teknik tapi cenderung ke seni .. :D
4/ Sulit menghapalkan Nama: Saking bayaknya tempat yang aku temui dalam satu hari, dan saking bayaknya teman yang ditemui juga. Kadang males untuk mengingat sebuah nama (maaf!). Seadanya aja.. panggil pak, mas, kang... dan juga karena sudah lama jauh dari saudara (ini tahun kesepuluh) dan besar dijalanan, sampe-sampe nama saudara satu buyut yang ketemu cuma lebaran aja juga ngga’ hapal...tahu saudara tapi nggak tahu nama.. (alasan: wajahnya mirip2)
5/Agak Introvert: Lebih suka menyendiri, meskipun dalam satu forum, akan cenderung asik ngobrol dengan temen tertentu. Apalagi kalo yang dibahas nggak mudeng. Dan juga lebih betah bermain dirumah mainan kompi dari pada jalan2 tanpa tujuan. Sepetinya kurang gaul, nggak mengikuti trend. Tapi yang penting nyaman dihati.. (tapi kayaknya bukan masuk kegolongan introvert nih...mirip aja)
6/ Takut keramean: meskipun sering keluar kota dan perjalanan jauh sendiri. Tapi tetep aja ngerasa nggak nyaman kalo naik kendaraan umum atau ditempat-tempat umum kaya terminal. Terlalu Over Waspada sampe tidak pernah berkomunikasi dengan orang disebelah...jeleknya ya selalu ber-negatif thinking. Mending digunung yang nggak ada orang dari pada diterminal bus.
7/ Bukan pendaki: Aku seorang pendaki...hanya ada di blog-ku anehnya. Keseharian seorang pendaki tidak aku temukan dilain tempatku. Hanya di blog MP ini dan Friendster. Dikamarku tidak terpajang alat atau foto2 pendakian. Tanpa skuntum edelweis hasil curian..oh tidak!! Tujuan mendaki Cuma pingin dapet suasana lain dari kota, juga foto2 fresh alam.
8/ Mimpi jadi Fotografer: kalo ini masih mimpi..dan serasa nggak akan kesampean untuk waktu dekat ini. Harga kamera DSLR ternyata gila-gilaan L belum lagi Lensanya. Dengan sebuah kamera saku Samsung Digimax A403..yang sudah setahun ini aku miliki, mencoba berekspresi jadi seorang fotografer gadungan. Nggak tanggung-tanggung SC-nya sudah 33 ribu lebih foto dihasilkan.
Meneruskan tradisi dari yang pertama kali nge-tag, ada beberapa teman yang sekiranya berkenan untuk meneruskan permainan ini. Maaf ya..dan kalo keberatan juga tidak apa.
1. Bunda Wirdayanti: Bundanya anak-anak MP.
2. Addies: Sahabat baru dari Bandung..
3. mba Raiyani: ibu muda yang penuh semangat, salut untuk foto2nya.
4. Vicky: temen baru satu kantor lain tempat.
5. Ebenk Pamungkas: si penjaga gunung jatim..dengan Jatim Explorer-nya.
6. Novi: dengan kisah-kisar segarnya, yang suka tidur di angkot..ko bisa ya?
7. Maria Abdullah: sahabat dari Malaysia.
8. mas Anton Candra: sang fotografer...
Selamat bermain..!!
Rating: | ★★★★★ |
Category: | Other |
Pagi ini gerah juga baca koran hari ini, FIFA men-dead line PSSI. akan memberikan sangsi pada TimNas dilarang bermain dikancah international. hal ini disebabkan ketua umum PSSI, Nurdin Halid. sedang menjalani masa tahanan karena kasus korupsi... anehnya, jajaran PSSI bersi keras untuk mempertahankan jabatan ketua umunya tersebut... Lha gimana mau mimpin wong orang-nya dipenjara. Lha gimana mau "bener" wong Ketuanya Korupsi...
Bukan sekali ini saja, dinegara yang serba "aneh" ini, banyak pejabat yang sudah divonis dan sedang menjalani masa tahanan tapi masih menjabat dan mendapatkan gaji mereka... Dimana tanggung jawab moral-nya..
Maling ayam aja kalo ketangkep nggak bisa dapet SKKB dari Kepolisian.. tapi pejabat yang jelas-jelas dipenjara, ko masih punya Jabatan. harusnya kan diblack list aja dari daftar pemerintahan....
Oh... Indonesiaku yang Aneh.....
Rating: | ★★★★★ |
Category: | Books |
Genre: | Religion & Spirituality |
Author: | DR.Aidh bin Abdullah Al-Qarni. |
Rating: | ★★★★★ |
Category: | Other |
"MAAF setinggi Semeru
SUCI sebening Ranu Kumbolo
PUTIH sederas jeram Pekalen
seLEMBUT pasir Bromo"
تقبل الله منا و منكم صيامنا و صيامكم كل عام و أنتم بخير
MinalAidinWalFaidzinTaqoballohuMinnaWaminkumTaqobalYaKarim
HANdoko
Selamat Hari Raya idul Fitri 1428 H....
makasih ya.. SMSnya, berhubung mailboxku HP-ku penuh (maklum HP kuno SE T105) jadi aku simpen aja di Blog ini, maaf juga bagi yang belum nerima SMS dariku. Aku tulus memaafkan kesalahan kalian juga ko', begitu juga aku minta ketulusan maaf mu semua sobat.
====================================================================
-Eric-
Tuku bolah nang Ranu Kumbolo (opo onok) nek I duwe salah njalok ngapuro. Selamat menunaikan Ibadah Puasa&hari raya Idul Fitri 1428 H. no baru Eric batu, gununge ngenteni?
-Icha-
Taqoballohu minna wa minkum, Semoga Alloh menerima semua ibadah ramadhan kita. Selamat berIedul Fitri 1428 H. Mohon maaf lahir dan batin.
-Arif-
Oce boz idem, tp nang kene sabtu sembahyange.
-Bunga-
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1428 H. MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.
Bulan nan Suci akan segera berlalu niat tulus dan sengat tuk terus membenahi diri semogatersu terjaga. Minal aidin walfaidin. Mohon maaf lahir dan batin.
Sama2 mas, q juga minta maaf atas egala kilaf dan salah yang telah tertoreh.
Taqoballohu Minna Wa Minkum. Taqobbal Yaa Karim
Lets back to fitri. “Ardianto-OM”
-Dayat-
Amin. Mhn maaf lahir batin juga.
-Eri-
Terima kasih, saya juga mengucapkan selamat Iedul fitri. Mohon maaf lahir dan batin. Eri.
-Fikar-
Ass. Taqoballohu Minna Wa Minkum. Taqobbal Yaa Karim
MINAL AIDIN WALFAIDIN. MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN.
Maafkan atas segala kesalahan…
-Hari Seng-
“Selamat hari raya Idul fitri 1Syawal 1428 H. Mohon maaf lahir dan batin. Taqoballohu minna wa minkum, Hari dan keluarga.
-Ade-
Fitrah sejati adalah mengAkbarkan Allah.. Dan SyariatNya. Dialam jiwa…diDunia dlm segala gerak…Disepanjang nafas dan langkah…Semoga itulah kita dikemenangan ini. Selamat Idul Fitri.
-Yenny-
Selamat idul fitri , mohon maaf lahir dan batin atas segala kesalahan…Semoga qt terusberusaha menjadi lebih baikdalam Bimbingan-Nya. -Yenny-
-Wawan-
Too many faults to be forgiven, too many mistakes to be forgotten. Ihope U would forgive all my mistakes that I’ve done. Minal Aidin Wal faidzin. Setyawan dan keluarga.
-Hanim-
Kenyamanan tubuh karena sedikit makan. Kenyamanan jiwa krn sedikit dosa. Kenyamanan hati akena sedikit keinginan. Kenyamanan lisan karena sedikit bicara. Mhn maaf lahir dan batin. Hanim & Kris.
-Daffy-
Ketika hati terasa bersih. Ketika diri terasa suci. Dan ketika semua kembali kepada fitrahnya. Mohon maaf lahir dan batin. Taqoballohu minna wa minkum, Daffy & kelg.
Teman2 Slmt Idul Fitri. Mhn maaf atas segala kesalahan dan kekurangan saya. Tks.
1st Syawal is Time 2share. Time 2Love. Time 2Pray. Time 2Forgive. Time 2Joy. Time 2Gather. Time 2Back 2Fitri. Maafin Okky y..
-Parto-
Selamat menyambut kemenangan dihari yg Fitri dg segala kerendahan hati. Saya memohon maaf atas salah & khilaf. Baik yg sengaja ataupun tidak. -trampil-
Walau ramadhan berlalu, namun kerinduan terhadapnya tak akan pernah sirna. Taqoballohu Minna Wa Minkum. Taqobbal Yaa Karim. Mohon maaf lahir dan batin #Bagus-Lukman#
-Takrip-
Sumunaring suryo enjang dintenriyadi, pethak cinondro resik ingwardoyo. Magayu bagya Dinten Riyadi 1428 H. gong ing pangkusumo lepatin kulo nggeh!! -arief-
-Heri Pkl-
Sedulur ingkang kulo ormati. Kulo badhe ngucap Sugenk Riyadi 1428. Minal Aidin Wal faidzin. kulo ngyuwun ngapunten lair batin sedoyo kalepatan kulo. Ngapunten yo mas…
-Hera-
تقبل الله منا و منكم صيامنا و صيامكم كل عام و أنتم بخير Hera&Klg
-Nike-
Lets write all the mistakes down in the sand and let the wind of forgiveness erase it away. HAPPY IDUL FITRI . Minal Aidin Wal faidzin.
-Vicky-
Hr y9 f!Tri aKn kmbl meRAJA, brsimfoni s’indah lirik DEWA. Jdkan ELEMENT hti yg COKELAT & UNGU mjd s’putih GIGI, scantik RATU & sperkasa SAMSONS Bertaqwalah secara SEURIUES agr POTRET khdpn tdk Mjd BOOMERANG dAkhirat Kelak..s’Lmt Hr ry !Dul f!Tri 1428H, mh0n muuv lHr&bthn.
-Dhani-
Taqoballohu Minna Wa Minkum shiamana dan shiamakum kulluaamin wa antum bikhoiri minal aidinwal faizin..
Selamat idul fitri..mohon maaf lahir san batin..
Gma tkbr brkumandng dpnjru ngri ini mnymbut hr yg fitri dgn ht suci. Dgn sgnap krndhan ht.mmhn maaf utk smua kslhn dan kkhlfan. Slmt hr ry idl fitri 1428 H. –Nita-
Assalamualaikum. Perkenankan kami memohon maaf atas sgala kesalahan dari hati yg plg dalamdi hari yg Fitri ini.
Wassalam. Heru & keluarga.
-Agung-
One day Before Ied. I Wanna Say Forgive My Sins, My ourHearts Purified From All Mistakes .HAPPY IEDUL FITRI 1 Syawal1428 H. MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN..
( Agung n Family)
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1428 H.
Taqoballoh minna wa minkum. Taqaballah ya karim.
Berharap padi dalam lesung, yang ada Cuma setumpuk jerami.
Harapan hati bertatap langsung, Cuma terlayang SMS ini.
Sblm cahaya surga padam. Sblm pintu toubat trtutup.
Sy mohon maaf lhr batin. MINAL AIDZIN WAL FAIDZIN.
Niat suci selalu dating dari hati, marilah membukahati dihari kemenangan ini.
Satukan tangan satukan hati. Itulah indahnya silaturahmi
SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1428 H.
Dmlm kMenagna ne.. Tkbir berkumandang dislruh pnjuru dunia & tak lupa Qucapkan “Minal aidin wal faidzin” mohoN maaf lahir & bathiN. Maapin sMA kKhilafaNq sObat.
-Rama-
MeNsyuKUri nikmat dengan lapang dada untuk saling memaafkan..minal aidin wal faidin.mohon maaf lahir dan batin.. (rama)
-Anita-
Ass.Nita&kLuarga
Mngucapkn SLMT IDUL FITRI 1428 H minal aidin wal faidin
Maafin smua saLah nita&kLuarga y,
Wass
-Nurita-
Sumunaring suryo enjang dintenriyadi, pethak cinondro resik ingwardoyo. Magayu bagya DintenRiyadi 1428 H. Taqoballohu Minna Wa Minkum. Minal Aidin Wal Faidin.. Nurita.
-Ratman-
Di hri kmenangan ini, trcp 1 kata maaf utk mhn ampun atasbribu salah&dosa.
Taqoballohu Minna Wa Minkum. Minal Aidin Wal Faidin. Mohon maaf lahir dan batin. -Ratman-
Sumunaring suryo enjang dintenriyadi, pethak cinondro resik ingwardoyo. Magayu bagya DintenRiyadi 1428 H. Taqoballohu Minna Wa Minkum. Minal Aidin Wal Faidin.
-M Syarif-
Dngn segenap kerendahan hati, Syarif sekeluarga mengucapkan selamat idul fitri mohon maaf lahir & batin…Semoga kita dipertemukan dgn ramadhanberikutnya, amin.
-Lia-
Ktk Takbir Tahlil&tahmid b’kmandang p’tanda kmenangan tlah tb, Rahman Rahim semua sifat jd 1 mengalir dlm denyut ridho t’dambakan diantara kerinduan akan Tafsir2 pengampunan. T’gerak hati b’ucap bibir dlm jabat rasa b’tutur kata
“SELAMAT IDUL FITRI” 1 SYAWAL 1428 H mhn maaf lhr btn.
-Andri-
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1428H, Taqoballohu Minna Wa Minkum. Minal Aidin Wal Faidin. Mohon maaf lahir dan batin. Pengirim : ANDRY UBHARA
Qwakilkn permintaan maafq lwt kta krnbntang jrk&wkt. Q tt’pny ckp lngkh mnjbt tnganmu tuk bsuh khilafq yg trtoreh. Smg kau mnerima dg tulus. Met idul fitri 1428 H.
Brharap padi dlm lesung. Adanya rumpun jerami. Ingin hati bertemu langsung namun yg bsa cmsms ini. “MiNaL AidZin WalfAiDziN MoHoN MaaP lAHir BaTiN”.
Tengah Wngi BTSe mati’, telp BSS jarene intermiten.
Lek wonten tingkah kulo sing nglarakne ati, kulo nyuwun agung ipun pangapunten.
Setelah sebulan kita berpuasa, besok kita akan merayakan hari traya idul fitri, selamat menuju kemengan. Winta en kel.
-Nc-
Sahabat beriman ibarat mentari y bersinar,bagai pewangi y mnghrumkan, Shbt y sejati m’bw kt kjlnAllah, dihari fitri ini sy Mnysn 10 jari mhn m’f LAHIR BATHIN. –nc-
TropodoSuroboro numpak sepur, sepure argopuro.
Podo-podo dino rioyo, podo nyepuro nglebur doso
-Galih-
Secepat DUCATI di trek lurus..
Selihai ROSSI di tikungan..
Sprti itulah khilafku..
Mhn dibuka pintu maaf yg selebar2nya
Moga kita kembali ke fitrahnya
Taqoballohu Minna Wa Minkum. Minal Aidin Wal Faidin. Mohon maaf lahir dan batin. Met Idul Fitri 1428 H. Mhn mf ats segala salah n’ khilaf mf y ko, td qt kn blm ktm?
-Kaji-
Taqoballohu Minna Wa Minkum. Taqobbal Yaa Karim.. Selamat Idul Fitri 1428 H. Mohon Maaf Lahir & Batin.. (Karji & Keluarga)
-Dedeh-
Assalamualaikum. Oi d2h niy, met idul fitri ya.. Maaf lhr btin! Sry kmrn g angkat, je tdr! Ga d pls lgi.. He..he
-Elan-
Oya masNDOK. Aslmkm. Elan mengucapkan selamat IEDULFITRI 1428 H. mohon dimaafkan salah elan ya.. semoga kt terjaga dlm fitrah Islam..amien LUARBISA!!
waslmkm
-
Selamat Idul Fitri. Mohon maaf lahir dan batin
-Agus Rahman-
Walau u jauh. Bak parabola tosatelit. Meski tak t’lihat, bak glbg elektrmgntk. Nmun q mhn kau buka bandwidth lebar2. tuk berkenan trima ucp dr q”Mhn maaf lhr & batin”
Taqoballohu Minna Wa Minkum. Selamat Idul Fitri 1428 H. Mohon maaf lahir dan batin atas semua kesalahan.
-Nanang-
Minal Aidin Wal Faidin. Mohon dimaafkan atas kekhilafan ucapan, perbuatan, prasangka dan mohon di ikhlaskan janji yg tdk terpenuhi. Nanang-Alfi.
Alhamdulillah, puasa ramadhan sudah memasuki sepuluh hari terakhir.
Ramadhan tahun ini terasa sangat berbeda dengan beberapa tahun terakhir. Yang dulunya meski puasa tetep harus bepanas-panas bekerja fisik narik kabel, alhamdulillah sekarang lebih dingin dan cuma duduk saja diruangan ber AC...terima kasih ya Alloh, atas nikmat yang Engkau curahkan untukku tanpa henti… Semoga Engkau juga tetap memberikan hati yang dingin pada kaum-Mu yang lemah ini.
Sahur dan Judi
Gerah rasanya melihat perkembangan TV sekarang ini. Acara sahur yang seharusnya berisi tausiyah atau renungan yang menyejukan hati, tapi malah berisi acara humor dan kuis yang cenderung berbau judi. Sangat jauh dari kesan Islami meskipun mereka mencoba mengemas judulnya se-Islam mugkin. Yang membuat risih lagi Bencong (maaf!) bertebaran dimana-mana. Kaum Nabi Luth yang dilaknat Alloh. Islam hanya digunakan sebagai media Komersil. Sinetron yang bertema Islam pun semakin banyak tapi semakin jauh dari Islam. MUI ataupun lembaga resmi lain yang menaungi umat Islam di Indonesia sepertinya ko’ diam-diam saja sibuk ngurusin Partianya sendiri, pada mau jadi Capres semua kali!!
Pilihan terakhir… no TV at my home….!!
Rating: | ★★★ |
Category: | Other |
Oleh-oleh mudik kemarin… Diawali dengan perjalanan panjang yang sangat melelahkan. Dan rasa kangen yang sudah cukup lama, akhirnya aku niatkan untuk singgah semalem dikota "gudeg" Ngayogjakarto Hadiningrat.
SMS temen, mas Said, minta dijemput dibawah jalan layang Gianti. Mas Said adalah tetangga rumah di Gombong yang sudah cukup lama menetap dijogja. Dan beberapa kali aku nginep di-kos-nya. Pertemuan diawali dengan melintasi beberapa sudut kota Jogja, tidak terasa asing, tapi cukup merasa banyak perubahan. Hotel Ambarukmo sudah berubah menjadi Mall Ambarukmo. Agak kebarat dikit masih disekitar jalan Solo, ada Mall baru lagi. Ternyata jogja sebagai kota wisata, yang menurutku kota yang paling bisa menjaga keaslian bangunan kunonya mulai tumbuh menjadi kota metropolis. Kanan kiri tumbuh Mall-mall yang malah mematikan ekonomi menengah ke bawah dan menghilangakn kesan Jogja sebagai kota yang Eksotis.
Lurus ke barat dari jalan solo melewati depan Rumah Sakit Bethesda, sampai ke persimpangan Gramedia, belok ke utara ada bundaran UGM yang masih seperti dulu.
Dari kawasan bundaran UGM, perjalanan dilanjutkan ke jalan kaliurang disekitar gedung pusat UGM. Berhenti sejenak menikmati makanan lesehan. Disepanjang trotoar depan kampus pusat UGM. Terakhir ke Jogja kawasan UGM belum serame ini.
Karena sudah cukup lelah setelah perjalanan seharian dari Surabaya. Aku lebih meilih untuk langsung ke kosnya mas Said di jalan kaliurang km. 7. disinilah satu cerita baru tentang jogja dimulai.
Tentang LEVI’S bekas...
Fashion... nggak terbayang dan tidak ada niat kalo aku disuruh beli pakaian dengan harga yang mahal (>Rp.150.000) apalagi beli bekas. Aku yang terbiasa dengan jeans kaki lima seharga 50 ribuan, dan juga kaos bermerek promosi hasil beli dikonser musik atau tempat-tempat wisata dengan harga 40 ribuan. Bagiku merk bukanlah segalanya. Yang penting kenangan atau history dari barang yang aku miliki.
Beda dengan pendapat temenku yang satu ini. Mungkin karena kehidupannya dijogja, sebagai salah satu kota fashion. Ternyata harga celana Levi’s bekas disini masih ’gila’, 200 ribu untuk celana bekas dan kumal adalah hal biasa. Cerita tentang Levi’s ini dimulai dengan History dari awal pembutan celana jeans ini, yaitu sekitar tahun 1853. dan sampe sekarang produsen Levi’s masih memproduksi satu model yang sama sejak awal celana ini mulai dibuat.
Dengan logo LEVI’S atau yang lebih dikenal dengan istilah ”big E”. Logo ini berubah sejak tahun 1970 menjadi LeVI’S dan dikenal dengan ”little e”. Dan ternyata untuk mendapatkan celana Levi’s original dengan beberapa kriteria seperti pada gambar. Para kolektor banyak berburu ditoko pakaian bekas pakai yang lumayan banyak disekitar kota jogja. Bahkan mulai menjamur dan mungkin malah tidak berijin resmi dari pemerintah.
Barkas dan barang bekas....
Satu lagi peluang bisnis baru yang mulai tumbuh di Jogja yaitu Barkas (Barang bekas) atau sebuah gerai toko yang khusus menjual barang-barang bekas. Uniknya lagi barang-barang bekas tersebut masih terikat dengan pemilik aslinya (pihak pertama). Disini Barkas hanya menjualkan barang bekas dengan ketentuan pihak Barkas akan mendapatkan sharing keuntungan 10 % jika jika barang tersebut laku. Dan pihak penitip akan dikenai biaya administrasi mulai dari Rp. 3500 untuk itemnya. Tergantung dari harga jualnya.
Unik. Usaha bisnis seperti ini baru berjalan dikota Bandung dan Jogja. Mungkin karena di dua kota itu kan banyak mahasiswa yang secara ekonomis selalu membutuhkan dana cepat jika butuh uang, ini mungkin (maaf kalo salah).
Sehari di Jogja sempat melihat dua toko Barkas, satu diderah Nganglik, dan satunnya di Barkas pusat Jl. Gejayan no. 8C.
Sebuah peluang bisnis yang berhubungan dengan barang bekas... sehatkah?
Jilbab.or.id Di Madinah ada seorang wanita cantik shalihah lagi bertakwa. Bila malam mulai merayap menuju tengahnya, ia senantiasa bangkit dari tidurnya untuk shalat malam dan bermunajat kepada Allah. Tidak peduli waktu itu musim panas ataupun musim dingin, karena disitulah letak kebahagiaan dan ketentramannya. Yakni pada saat dia khusyu' berdoa, merendah diri kepada sang Pencipta, dan berpasrah akan hidup dan matinya hanya kepada-Nya.
Start: | Sep 17, '07 |
End: | Sep 20, '07 |
Start: | Sep 15, '07 |
Toek para suami, Yakinlah... istrimu selalu berusaha membahagiakanmu...
Dengan panjang lebar ibu menjelaskan, sebenarnya sejak ada dalan kandungan aku telah dijodohkan dengan Raihana yang tak pernah kukenal." Ibunya Raihana adalah teman karib ibu waktu nyantri di pesantren Mangkuyudan Solo dulu"
kata ibu.
"Kami pernah berjanji, jika dikarunia anak berlainan jenis akan besanan untuk memperteguh tali persaudaraan. Karena itu ibu mohon keikhlasanmu" , ucap beliau dengan nada mengiba.
Dalam pergulatan jiwa yang sulit berhari-hari, akhirnya aku pasrah. Aku menuruti keinginan ibu. Aku tak mau mengecewakan ibu. Aku ingin menjadi mentari pagi dihatinya, meskipun untuk itu aku harus mengorbankan diriku.
Dengan hati pahit kuserahkan semuanya bulat-bulat pada ibu. Meskipun sesungguhnya dalam hatiku timbul kecemasan-kecemasan yang datang begitu saja dan tidak tahu alasannya. Yang jelas aku sudah punya kriteria dan impian tersendiri untuk calon istriku. Aku tidak bisa berbuat apa-apa berhadapan dengan air mata ibu yang amat kucintai. Saat khitbah (lamaran) sekilas kutatap wajah Raihana, benar kata Aida adikku, ia memang baby face dan anggun.
Namun garis-garis kecantikan yang kuinginkan tak kutemukan sama sekali.
Adikku, tante Lia mengakui Raihana cantik, "cantiknya alami, bisa jadi bintang iklan Lux lho, asli ! kata tante Lia. Tapi penilaianku lain, mungkin karena aku begitu hanyut dengan gadis-gadis Mesir titisan Cleopatra, yang tinggi semampai, wajahnya putih jelita, dengan hidung melengkung indah, mata bulat bening khas arab, dan bibir yang merah. Di hari-hari menjelang pernikahanku, aku berusaha menumbuhkan bibit-bibit cintaku untuk calon istriku, tetapi usahaku selalu sia-sia.
Aku ingin memberontak pada ibuku, tetapi wajah teduhnya meluluhkanku. Hari pernikahan datang. Duduk dipelaminan bagai mayat hidup, hati hampa tanpa cinta, Pestapun meriah dengan emapt group rebana. Lantunan shalawat Nabipun terasa menusuk-nusuk hati. Kulihat Raihana tersenyum manis, tetapi hatiku terasa teriris-iris dan jiwaku meronta. Satu-satunya harapanku adalah mendapat berkah dari Allah SWT atas baktiku pada ibuku yang kucintai.
Rabbighfir li wa liwalidayya!
Layaknya pengantin baru, kupaksakan untuk mesra tapi bukan cinta, hanya sekedar karena aku seorang manusia yang terbiasa membaca ayat-ayatNya.
Raihana tersenyum mengembang, hatiku menangisi kebohonganku dan kepura-puraanku. Tepat dua bulan Raihana kubawa ke kontrakan dipinggir kota Malang.
Mulailah kehidupan hampa. Aku tak menemukan adanya gairah. Betapa susah hidup berkeluarga tanpa cinta. Makan, minum, tidur, dan shalat bersama dengan makhluk yang bernama Raihana, istriku, tapi Masya Allah bibit cintaku belum juga tumbuh. Suaranya yang lembut terasa hambar, wajahnya yang teduh tetap terasa asing. Memasuki bulan keempat, rasa muak hidup bersama Raihana mulai kurasakan, rasa ini muncul begitu saja. Aku mencoba membuang jauh-jauh rasa tidak baik ini, apalagi pada istri sendiri yang seharusnya kusayang dan kucintai. Sikapku pada Raihana mulai lain. Aku lebih banyak diam, acuh tak acuh, agak sinis, dan tidur pun lebih banyak di ruang tamu atau ruang kerja.
Aku merasa hidupku ada lah sia-sia, belajar di luar negeri sia-sia, pernikahanku sia-sia, keberadaanku sia-sia.
Tidak hanya aku yang tersiksa, Raihanapun merasakan hal yang sama, karena ia orang yang berpendidikan, maka diapun tanya, tetapi kujawab " tidak apa-apa koq mbak, mungkin aku belum dewasa, mungkin masih harus belajar berumah tangga" Ada kekagetan yang kutangkap diwajah Raihana ketika kupanggil 'mbak', " kenapa mas memanggilku mbak, aku kan istrimu, apa mas sudah tidak mencintaiku" tanyanya dengan guratan wajah yang sedih. "wallahu a'lam" jawabku sekenanya. Dengan mata berkaca-kaca Raihana diam menunduk, tak lama kemudian dia terisak-isak sambil memeluk kakiku, "Kalau mas tidak mencintaiku, tidak menerimaku sebagai istri kenapa mas ucapkan akad nikah?
Kalau dalam tingkahku melayani mas masih ada yang kurang berkenan, kenapa mas tidak bilang dan menegurnya, kenapa mas diam saja, aku harus bersikap bagaimana untuk membahagiakan mas, kumohon bukalah sedikit hatimu untuk menjadi ruang bagi pengabdianku, bagi menyempurnakan ibadahku didunia ini". Raihana mengiba penuh pasrah. Aku menangis menitikan air mata buka karena Raihana tetapi karena kepatunganku. Hari terus berjalan, tetapi komunikasi kami tidak berjalan. Kami hidup seperti orang asing tetapi Raihana tetap melayaniku menyiapkan segalanya untukku.
Suatu sore aku pulang mengajar dan kehujanan, sampai dirumah habis maghrib, bibirku pucat, perutku belum kemasukkan apa-apa kecuali segelas kopi buatan Raihana tadi pagi, Memang aku berangkat pagi karena ada janji dengan teman. Raihana memandangiku dengan khawatir. "Mas tidak apa-apa" tanyanya dengan perasaan kuatir. "Mas mandi dengan air panas saja, aku sedang menggodoknya, lima menit lagi mendidih" lanjutnya. Aku melepas semua pakaian yang basah. "Mas airnya sudah siap" kata Raihana. Aku tak bicara sepatah katapun, aku langsung ke kamar mandi, aku lupa membawa handuk, tetapi Raihana telah berdiri didepan pintu membawa handuk. "Mas aku buatkan wedang jahe" Aku diam saja. Aku merasa mulas dan mual dalam perutku tak bisa kutahan.
Dengan cepat aku berlari ke kamar mandi dan Raihana mengejarku dan memijit-mijit pundak dan tengkukku seperti yang dilakukan ibu. " Mas masuk angin. Biasanya kalau masuk angin diobati pakai apa, pakai balsam, minyak putih, atau jamu?" Tanya Raihana sambil menuntunku ke kamar. "Mas jangan diam saja dong, aku kan tidak tahu apa yang harus kulakukan untuk membantu Mas". " Biasanya dikerokin" jawabku lirih. " Kalau begitu kaos mas dilepas ya, biar Hana kerokin" sahut Raihana sambil tangannya melepas kaosku. Aku seperti anak kecil yang dimanja ibunya. Raihana dengan sabar mengerokin punggungku dengan sentuhan tangannya yang halus. Setelah selesai dikerokin, Raihana membawakanku semangkok bubur kacang hijau. Setelah itu aku merebahkan diri di tempat tidur. Kulihat Raihana duduk di kursi tak jauh dari tempat tidur sambil menghafal Al Quran dengan khusyu. Aku kembali sedih dan ingin menangis, Raihana manis tapi tak semanis gadis-gadis mesir titisan Cleopatra.
Dalam tidur aku bermimpi bertemu dengan Cleopatra, ia mengundangku untuk makan malam di istananya." Aku punya keponakan namanya Mona Zaki, nanti akan aku perkenalkan denganmu" kata Ratu Cleopatra. " Dia memintaku untuk mencarikannya seorang pangeran, aku melihatmu cocok dan berniat memperkenalkannya denganmu". Aku mempersiapkan segalanya. Tepat puku 07.00 aku datang ke istana, kulihat Mona Zaki dengan pakaian pengantinnya, cantik sekali. Sang ratu mempersilakan aku duduk di kursi yang berhias berlian.
Aku melangkah maju, belum sempat duduk, tiba-tiba " Mas, bangun, sudah jam setengah empat, mas belum sholat Isya" kata Raihana membangunkanku. Aku terbangun dengan perasaan kecewa. " Maafkan aku Mas, membuat Mas kurang suka, tetapi Mas belum sholat Isya" lirih Hana sambil melepas mukenanya, mungkin dia baru selesai sholat malam. Meskipun cuman mimpi tapi itu indah sekali, tapi sayang terputus. Aku jadi semakin tidak suka sama dia, dialah pemutus harapanku dan mimpi-mimpiku. Tapi apakah dia bersalah, bukankah dia berbuat baik membangunkanku untuk sholat Isya.
Selanjutnya aku merasa sulit hidup bersama Raihana, aku tidak tahu dari mana sulitnya. Rasa tidak suka semakin menjadi-jadi. Aku benar-benar terpenjara dalam suasana konyol. Aku belum bisa menyukai Raihana. Aku sendiri belum pernah jatuh cinta, entah kenapa bisa dijajah pesona gadis-gadis titisan Cleopatra.
" Mas, nanti sore ada acara qiqah di rumah Yu Imah. Semua keluarga akan datang termasuk ibundamu. Kita diundang juga. Yuk, kita datang bareng, tidak enak kalau kita yang dieluk-elukan keluarga tidak datang" Suara lembut Raihana menyadarkan pengembaraanku pada Jaman Ibnu Hazm. Pelan-pelan ia letakkan nampan yang berisi onde-onde kesukaanku dan segelas wedang jahe.
Tangannya yang halus agak gemetar. Aku dingin-dingin saja. " Maaf..maaf jika mengganggu Mas, maafkan Hana," lirihnya, lalu perlahan-lahan beranjak meninggalkan aku di ruang kerja. " Mbak! Eh maaf, maksudku D..Din..Dinda Hana!, panggilku dengan suara parau tercekak dalam tenggorokan. " Ya Mas!"
sahut Hana langsung menghentikan langkahnya dan pelan-pelan menghadapkan dirinya padaku. Ia berusaha untuk tersenyum, agaknya ia bahagia dipanggil "dinda". " Matanya sedikit berbinar. "Te..terima kasih Di..dinda, kita berangkat bareng kesana, habis sholat dhuhur, insya Allah," ucapku sambil menatap wajah Hana dengan senyum yang kupaksakan.
Raihana menatapku dengan wajah sangat cerah, ada secercah senyum bersinar dibibirnya. " Terima kasih Mas, Ibu kita pasti senang, mau pakai baju yang mana Mas, biar dinda siapkan? Atau biar dinda saja yang memilihkan ya?".
Hana begitu bahagia.
Perempuan berjilbab ini memang luar biasa, Ia tetap sabar mencurahkan bakti meskipun aku dingin dan acuh tak acuh padanya selama ini. Aku belum pernah melihatnya memasang wajah masam atau tidak suka padaku. Kalau wajah sedihnya ya. Tapi wajah tidak sukanya belum pernah. Bah, lelaki macam apa aku ini, kutukku pada diriku sendiri. Aku memaki-maki diriku sendiri atas sikap dinginku selama ini., Tapi, setetes embun cinta yang kuharapkan membasahi hatiku tak juga turun. Kecantikan aura titisan Cleopatra itu? Bagaimana aku mengusirnya. Aku merasa menjadi orang yang paling membenci diriku sendiri di dunia ini.
Acara pengajian dan qiqah putra ketiga Fatimah kakak sulung Raihana membawa sejarah baru lembaran pernikahan kami. Benar dugaan Raihana, kami dielu-elukan keluarga, disambut hangat, penuh cinta, dan penuh bangga. "
Selamat datang pengantin baru! Selamat datang pasangan yang paling ideal dalam keluarga! Sambut Yu Imah disambut tepuk tangan bahagia mertua dan bundaku serta kerabat yang lain. Wajah Raihana cerah. Matanya berbinar-binar bahagia. Lain dengan aku, dalam hatiku menangis disebut pasangan ideal.
Apanya yang ideal. Apa karena aku lulusan Mesir dan Raihana lulusan terbaik dikampusnya dan hafal Al Quran lantas disebut ideal? Ideal bagiku adalah seperti Ibnu Hazm dan istrinya, saling memiliki rasa cinta yang sampai pada pengorbanan satu sama lain. Rasa cinta yang tidak lagi memungkinkan adanya pengkhianatan. Rasa cinta yang dari detik ke detik meneteskan rasa bahagia.
Tapi diriku? Aku belum bisa memiliki cinta seperti yang dimiliki Raihana.
Sambutan sanak saudara pada kami benar-benar hangat. Aku dibuat kaget oleh sikap Raihana yang begitu kuat menjaga kewibawaanku di mata keluarga. Pada ibuku dan semuanya tidak pernah diceritakan, kecuali menyanjung kebaikanku sebagai seorang suami yang dicintainya. Bahkan ia mengaku bangga dan bahagia menjadi istriku. Aku sendiri dibuat pusing dengan sikapku. Lebih pusing lagi sikap ibuku dan mertuaku yang menyindir tentang keturunan. " Sudah satu tahun putra sulungku menikah, koq belum ada tanda-tandanya ya, padahal aku ingin sekali menimang cucu" kata ibuku. " Insya Allah tak lama lagi, ibu akan menimang cucu, doakanlah kami. Bukankah begitu, Mas?" sahut Raihana sambil menyikut lenganku, aku tergagap dan mengangguk sekenanya.
Setelah peristiwa itu, aku mencoba bersikap bersahabat dengan Raihana. Aku berpura-pura kembali mesra dengannya, sebagai suami betulan. Jujur, aku hanya pura-pura. Sebab bukan atas dasar cinta, dan bukan kehendakku sendiri aku melakukannya, ini semua demi ibuku. Allah Maha Kuasa. Kepura-puraanku memuliakan Raihana sebagai seorang istri. Raihana hamil. Ia semakin manis.
Keluarga bersuka cita semua. Namun hatiku menangis karena cinta tak kunjung tiba. Tuhan kasihanilah hamba, datangkanlah cinta itu segera. Sejak itu aku semakin sedih sehingga Raihana yang sedang hamil tidak kuperhatikan lagi. Setiap saat nuraniku bertanya" Mana tanggung jawabmu!" Aku hanya diam dan mendesah sedih. " Entahlah, betapa sulit aku menemukan cinta" gumamku.
Dan akhirnya datanglah hari itu, usia kehamilan Raihana memasuki bulan ke enam. Raihana minta ijin untuk tinggal bersama orang tuanya dengan alasan kesehatan. Kukabulkan permintaanya dan kuantarkan dia kerumahnya. Karena rumah mertua jauh dari kampus tempat aku mengajar, mertuaku tak menaruh curiga ketika aku harus tetap tinggal dikontrakan. Ketika aku pamitan, Raihana berpesan, " Mas untuk menambah biaya kelahiran anak kita, tolong nanti cairkan tabunganku yang ada di ATM. Aku taruh dibawah bantal, no.pinnya sama dengan tanggal pernikahan kita".
Setelah Raihana tinggal bersama ibunya, aku sedikit lega. Setiap hari Aku tidak bertemu dengan orang yang membuatku tidak nyaman. Entah apa sebabnya bisa demikian. Hanya saja aku sedikit repot, harus menyiapkan segalanya.
Tapi toh bukan masalah bagiku, karena aku sudah terbiasa saat kuliah di Mesir.
Waktu terus berjalan, dan aku merasa enjoy tanpa Raihana. Suatu saat aku pulang kehujanan. Sampai rumah hari sudah petang, aku merasa tubuhku benar-benar lemas. Aku muntah-muntah, menggigil, kepala pusing dan perut mual. Saat itu terlintas dihati andaikan ada Raihana, dia pasti telah menyiapkan air panas, bubur kacang hijau, membantu mengobati masuk angin dengan mengeroki punggungku, lalu menyuruhku istirahat dan menutupi tubuhku dengan selimut. Malam itu aku benar-benar tersiksa dan menderita. Aku terbangun jam enam pagi. Badan sudah segar. Tapi ada penyesalan dalam hati, aku belum sholat Isya dan terlambat sholat subuh. Baru sedikit terasa, andaikan ada Raihana tentu aku ngak meninggalkan sholat Isya, dan tidak terlambat sholat subuh.
Lintasan Raihana hilang seiring keberangkatan mengajar di kampus. Apalagi aku mendapat tugas dari universitas untuk mengikuti pelatihan mutu dosen mata kuliah bahasa arab. Diantaranya tutornya adalah professor bahasa arab dari Mesir. Aku jadi banyak berbincang dengan beliau tentang mesir. Dalam pelatihan aku juga berkenalan dengan Pak Qalyubi, seorang dosen bahasa arab dari Medan. Dia menempuh S1-nya di Mesir. Dia menceritakan satu pengalaman hidup yang menurutnya pahit dan terlanjur dijalani. "Apakah kamu sudah menikah?" kata Pak Qalyubi. "Alhamdulillah, sudah" jawabku. " Dengan orang mana?. " Orang Jawa". " Pasti orang yang baik ya. Iya kan? Biasanya pulang dari Mesir banyak saudara yang menawarkan untuk menikah dengan perempuan shalehah. Paling tidak santriwati, lulusan pesantren. Istrimu dari pesantren?". "Pernah, alhamdulillah dia sarjana dan hafal Al Quran". " Kau sangat beruntung, tidak sepertiku". " Kenapa dengan Bapak?" " Aku melakukan langkah yang salah, seandainya aku tidak menikah dengan orang Mesir itu, tentu batinku tidak merana seperti sekarang". " Bagaimana itu bisa terjadi?". "
Kamu tentu tahu kan gadis Mesir itu cantik-cantik, dank arena terpesona dengan kecantikanya saya menderita seperti ini. Ceritanya begini, Saya seorang anak tunggal dari seorang yang kaya, saya berangkat ke Mesir dengan biaya orang tua. Disana saya bersama kakak kelas namanya Fadhil, orang Medan juga. Seiring dengan berjalannya waktu, tahun pertama saya lulus dengan predkat jayyid, predikat yang cukup sulit bagi pelajar dari Indonesia.
Demikian juga dengan tahun kedua. Karena prestasi saya, tuan rumah tempat saya tinggal menyukai saya. Saya dikenalkan dengan anak gadisnya yang bernama Yasmin. Dia tidak pakai jilbab. Pada pandangan pertama saya jatuh cinta, saya belum pernah melihat gadis secantuk itu. Saya bersumpah tidak akan menikaha dengan siapapun kecuali dia. Ternyata perasaan saya tidak bertepuk sebelah tangan. Kisah cinta saya didengar oleh Fadhil. Fadhil membuat garis tegas, akhiri hubungan dengan anak tuan rumah itu atau sekalian lanjutkan dengan menikahinya. Saya memilih yang kedua.
Ketika saya menikahi Yasmin, banyak teman-teman yang memberi masukan begini, sama-sama menikah dengan gadis Mesir, kenapa tidak mencari mahasiswi Al Azhar yang hafal Al Quran, salehah, dan berjilbab. Itu lebih selamat dari pada dengan YAsmin yang awam pengetahuan agamanya. Tetpai saya tetap teguh untuk menikahinya. Dengan biaya yang tinggi saya berhasil menikahi YAsmin.
Yasmin menuntut diberi sesuatu yang lebih dari gadis Mesir.
Perabot rumah yang mewah, menginap di hotel berbintang. Begitu selesai S1 saya kembali ke Medan, saya minta agar asset yang di Mesir dijual untuk modal di Indonesia. KAmi langsung membeli rumah yang cukup mewah di kota Medan. Tahun-tahun pertama hidup kami berjalan baik, setiap tahunnya Yasmin mengajak ke Mesir menengok orang tuanya. Aku masih bisa memenuhi semua yang diinginkan YAsmin. Hidup terus berjalan, biaya hidup semakin nambah, anak kami yang ketiga lahir, tetapi pemasukan tidak bertambah. Saya minta YAsmin untuk berhemat. Tidak setiap tahun tetapi tiga tahun sekali YAsmin tidak bisa.
Aku mati-matian berbisnis, demi keinginan Yasmin dan anak-anak terpenuhi.
Sawah terakhir milik Ayah saya jual untuk modal. Dalam diri saya mulai muncul penyesalan. Setiap kali saya melihat teman-teman alumni Mesir yang hidup dengan tenang dan damai dengan istrinya. Bisa mengamalkan ilmu dan bisa berdakwah dengan baik. Dicintai masyarakat. Saya tidak mendapatkan apa yang mereka dapatkan. Jika saya pengin rending, saya harus ke warung. YAsmin tidak mau tahu dengan masakan Indonesia.
Kau tahu sendiri, gadis Mesir biasanya memanggil suaminya dengan namanya.
Jika ada sedikit letupan, maka rumah seperti neraka. Puncak penderitaan saya dimulai setahun yang lalu. Usaha saya bangkrut, saya minta YAsmin untuk menjual perhiasannya, tetapi dia tidak mau. Dia malah membandingkan dirinya yang hidup serba kurang dengan sepupunya. Sepupunya mendapat suami orang Mesir.
Saya menyesal meletakkan kecantikan diatas segalanya. Saya telah diperbudak dengan kecantikannya. Mengetahui keadaan saya yang terjepit, ayah dan ibu mengalah. Mereka menjual rumah dan tanah, yang akhirnya mereka tinggal di ruko yang kecil dan sempit. Batin saya menangis. Mereka berharap modal itu cukup untuk merintis bisnis saya yang bangkrut. Bisnis saya mulai bangkit, Yasmin mulai berulah, dia mengajak ke Mesir. Waktu di Mesir itulah puncak tragedy yang menyakitkan. " Aku menyesal menikah dengan orang Indonesia, aku minta kau ceraikan aku, aku tidak bisa bahagia kecuali dengan lelaki Mesir".
Kata Yasmin yang bagaikan geledek menyambar. Lalu tanpa dosa dia bercerita bahwa tadi di KBRI dia bertemu dengan temannya. Teman lamanya itu sudah jadi bisnisman, dan istrinya sudah meninggal.
Yasmin diajak makan siang, dan dilanjutkan dengan perselingkuhan. Aku pukul dia karena tak bisa menahan diri. Atas tindakan itu saya dilaporkan ke polisi. Yang menyakitkan adalah tak satupun keluarganya yang membelaku.
Rupanya selama ini Yasmin sering mengirim surat yang berisi berita bohong.
Sejak saat itu saya mengalami depresi. Dua bulan yang lalu saya mendapat surat cerai dari Mesir sekaligus mendapat salinan surat nikah Yasmin dengan temannya. Hati saya sangat sakit, ketika si sulung menggigau meminta ibunya pulang".
Mendengar cerita Pak Qulyubi membuatku terisak-isak. Perjalanan hidupnya menyadarkanku. Aku teringat Raihana. Perlahan wajahnya terbayang dimataku, tak terasa sudah dua bualn aku berpisah dengannya. Tiba-tiba ada kerinduan yang menyelinap dihati. Dia istri yang sangat shalehah. Tidak pernah meminta apapun. Bahkan yang keluar adalah pengabdian dan pengorbanan. Hanya karena kemurahan Allah aku mendapatkan istri seperti dia. Meskipun hatiku belum terbuka lebar, tetapi wajah Raihana telah menyala didindingnya. Apa yang sedang dilakukan Raihana sekarang? Bagaimana kandungannya? Sudah delapan bulan. Sebentar lagi melahirkan. Aku jadi teringat pesannya. Dia ingin agar aku mencairkan tabungannya.
Pulang dari pelatihan, aku menyempatkan ke took baju muslim, aku ingin membelikannya untuk Raihana, juga daster, dan pakaian bayi. Aku ingin memberikan kejutan, agar dia tersenyum menyambut kedatanganku. Aku tidak langsung ke rumah mertua, tetapi ke kontrakan untuk mengambil uang tabungan, yang disimpan dibawah bantal. Dibawah kasur itu kutemukan kertas Merah jambu. Hatiku berdesir, darahku terkesiap. Surat cinta siapa ini, rasanya aku belum pernah membuat surat cinta untuk istriku. Jangan-jangan ini surat cinta istriku dengan lelaki lain. Gila! Jangan-jangan istriku serong. Dengan rasa takut kubaca surat itu satu persatu. Dan Rabbi�?�ternyata surat-surat itu adalah ungkapan hati Raihana yang selama ini aku zhalimi. Ia menulis, betapa ia mati-matian mencintaiku, meredam rindunya akan belaianku. Ia menguatkan diri untuk menahan nestapa dan derita yang luar biasa. Hanya Allah lah tempat ia meratap melabuhkan dukanya. Dan ya .. Allah, ia tetap setia memanjatkan doa untuk kebaikan suaminya.
Dan betapa dia ingin hadirnya cinta sejati dariku.
"Rabbi dengan penuh kesyukuran, hamba bersimpuh dihadapan-Mu. Lakal hamdu ya Rabb. Telah muliakan hamba dengan Al Quran. Kalaulah bukan karena karunia-Mu yang agung ini, niscaya hamba sudah terperosok kedalam jurang kenistaan. Ya Rabbi, curahkan tambahan kesabaran dalam diri hamba" tulis Raihana.
Dalam akhir tulisannya Raihana berdoa" Ya Allah inilah hamba-Mu yang kerdil penuh noda dan dosa kembali datang mengetuk pintumu, melabuhkan derita jiwa ini kehadirat-Mu. Ya Allah sudah tujuh bulan ini hamba-Mu ini hamil penuh derita dan kepayahan. Namun kenapa begitu tega suami hamba tak mempedulikanku dan menelantarkanku. Masih kurang apa rasa cinta hamba padanya. Masih kurang apa kesetiaanku padanya. Masih kurang apa baktiku padanya? Ya Allah, jika memang masih ada yang kurang, ilhamkanlah pada hamba-Mu ini cara berakhlak yang lebih mulia lagi pada suamiku.
Ya Allah, dengan rahmatMu hamba mohon jangan murkai dia karena kelalaiannya.
Cukup hamba saja yang menderita. Maafkanlah dia, dengan penuh cinta hamba masih tetap menyayanginya. Ya Allah berilah hamba kekuatan untuk tetap berbakti dan memuliakannya. Ya Allah, Engkau maha Tahu bahwa hamba sangat mencintainya karena-Mu. Sampaikanlah rasa cinta ini kepadanya dengan cara-Mu. Tegurlah dia dengan teguran-Mu. Ya Allah dengarkanlah doa hamba-Mu ini. Tiada Tuhan yang layak disembah kecuali Engkau, Maha Suci Engkau".
Tak terasa air mataku mengalir, dadaku terasa sesak oleh rasa haru yang luar biasa. Tangisku meledak. Dalam tangisku semua kebaikan Raihana terbayang. Wajahnya yang baby face dan teduh, pengorbanan dan pengabdiannya yang tiada putusnya, suaranya yang lembut, tanganya yang halus bersimpuh memeluk kakiku, semuanya terbayang mengalirkan perasaan haru dan cinta. Dalam keharuan terasa ada angina sejuk yang turun dari langit dan merasuk dalam jiwaku. Seketika itu pesona Cleopatra telah memudar berganti cinta Raihana yang datang di hati. Rasa sayang dan cinta pada Raihan tiba-tiba begitu kuat mengakar dalam hatiku. Cahaya Raihana terus berkilat-kilat dimata. Aku tiba-tiba begitu merindukannya. Segera kukejar waktu untuk membagi Cintaku dengan Raihana.
Kukebut kendaraanku. Kupacu kencang seiring dengan air mataku yang menetes sepanjang jalan. Begitu sampai di halaman rumah mertua, nyaris tangisku meledak. Kutahan dengan nafas panjang dan kuusap air mataku. Melihat kedatanganku, ibu mertuaku memelukku dan menangis tersedu- sedu. Aku jadi heran dan ikut menangis. " Mana Raihana Bu?". Ibu mertua hanya menangis dan menangis. Aku terus bertanya apa sebenarnya yang telah terjadi.
" Raihanaï...istrimu. .istrimu dan anakmu yang dikandungnya" . " Ada apa dengan dia". " Dia telah tiada". " Ibu berkata apa!". " Istrimu telah meninggal seminggu yang lalu. Dia terjatuh di kamar mandi. Kami membawanya ke rumah sakit. Dia dan bayinya tidak selamat. Sebelum meninggal, dia berpesan untuk memintakan maaf atas segala kekurangan dan kekhilafannya selama menyertaimu.
Dia meminta maaf karena tidak bisa membuatmu bahagia. Dia meminta maaf telah dengan tidak sengaja membuatmu menderita. Dia minta kau meridhionya" .
Hatiku bergetar hebat. " kenapa ibu tidak memberi kabar padaku?". "