Sabtu, 30 Oktober 2010

Ring Of Fire _ Menarinya Lidah Api

on twiitter @jepecom #RingOfFire_Indonesia

 

#RingOfFire_Indonesia Indonesia memiliki 130 gunung berapi aktif, 1 awas, 2 siaga, 18 waspada

#RingOfFire_indonesia berada diatas tumbukan 3 lempeng besar : lempeng benua eurasia,lempeng samudra hindi australia,lempeng samudra pasifik

#RingOfFire_indonesia terjadi rata-rata 6000 gempa per tahun, 17% diantara berpotensi merusak

#RingOfFire_Indonesia Letusan Gunung Tambora 10 April 1815 Gunung Tambora yang berada di Pulau Sumbawa, setara dengan 6 jt kali bom atom.

#RingOfFire_Indonesia Letusan Gunung Krakatau 27/8/1883. Erupsi menyemburkan batu dan abu setinggi 80 km, suaranya terdengar sejauh 200 km.

#RingOfFire_Indonesia Gempa di Banda Aceh 26/12/2004 8,5 SR. Tsunami: Aceh, Sri Langka, India, Bangladesh, Malaysia, Maladewa dan Thailand.

#RingOfFire_Indonesia Gempa di Yogyakarta 27/5/2006, gempa tektonik berkekuatan 6,2 skala Richter mengguncang DI Yogyakarta dan sekitarnya.

#RingOfFire_Indonesia di atas kulit bumi titik pertemuan sejumlah lempeng patahan dan area busur cincin api Pasifik (Pasific Ring of Fire).

#RingOfFire_Indonesia Danau Toba adalah sebuah danau vulkanik dengan ukuran panjang 100 km dan lebar 30 km, gunungnya seberapa gede ya??

#RingOfFire_Indonesia Diperkirakan Danau Toba terjadi saat ledakan sekitar 75.000 th yang lalu dan merupakan letusan supervolcano.

#RingOfFire_Indonesia Kejadian ini menyebabkan kematian massal dan kepunahan bberapa species. menyusutkan jumlah manusia sampai sekitar 60%

 #RingOfFire_Indonesia Museum geologi LIPI Karangsambung, Jawa adalah dasar benua yang terangkat 120 juta tahun yg lalu akibat tumbukan benua

#RingOfFire_Indonesia ingin mempelajari kondisi Geologi Indonesia ?? Kunjungi Museum Geologi Bandung

#RingOfFire_Indonesia Waspadai, kenali dan bersahabatlah alam disekitar kita...

 

-hans-

Rabu, 27 Oktober 2010

Cak Mis... Mangan "Pisuhan" wareg cuk!!

ada Krisdayanti, cucak rowo, keong racun dan kepala pusing..

Sebuah warung kaki lima akan sangat identik dengan dunia jalanan versi rakyat kelas ekonomi. Apalagi jika kaki lima itu berada di kota Surabaya yang yang kental dengan grammar “pisuhan” cak cuk-nya. Bagi saya yang asli Jawa Tengah tentunya akan merasa asing dengan bahasa-bahasa yang selalu bersliweran ditelinga kota ini. 9 tahun hidup dikota Surabaya tapi hati ini belum sreg utuk ikut ikutan menggunakan kosakata itu.

Contohnya:

Djancuk...!

Jangkrik...!

Ndasmu Pecah...

Mbokmu ancuk (Mother Fucker)

dkk

 

bu Tika ngitung bathi sak trek...

Nah bagi anda yang belum pernah mendengarkan Pisuhan versi kaki lima Jawa timuran, saya sarankan untuk mengunjungi warung kaki lima di jalan Bintoro ini. Lokasi sangat mudah dicapai karena dekat dengan jalan raya Darmo, jalan utama menuju tengah kota Surabaya. Pemiliknya adalah Cak Mis, yang dibatu oleh Ibu Tika sebagai Manager Marketing dan Pak Bowo sebagai peracik minuman handal.  Tidak ada yang istimewa dengan barang dagangan yang sebagian besar berupa gorengan atau jajanan pasar. Tapi yang menjadikanya unik dan istimewa adalah nama-nama yang diberikan untuk setiap makanan yang ada disana.

“Cak aku njaluk sembakone” pelanggan yang baru datang meminta sebungkus nasi.

“ iwak opo cak, kering bali daging opo kering bali telor” pelayanan pertama. “digondol mulih opo diciak kene” lanjutanya.

Lapangane wes ono opo durung, ngawe sekrop opo kolam renang

“Ngumbe opo? Mbok Nom, opo estewe

 

wisatawan jepang dan Luken

Itulah introduce yang sering dilakukan antara pembeli dan penjual, bagi yang belum pernah kesana tentu akan bingung dengan  nama-nama yang digunakan. Apalagi mau makan bukanya dikasih sendok malah dikasih sekrop, belum lagi dikasih kolam renang…. Behh..

Tentunya pisuhan diantara mereka bertiga sahut menyahut saling meramaikan tanpa tedeng aling aling, yang menambah kebersamaan diantara kehidupan rakyat. Dan tentunya menambah kenikmatan jajanan versi kaki lima ini. Buka mulai siang menjelang sore hingga tengah malam. Saking larisnya sekitar jam 8 malam sembako yang dijual sudah dipastikan akan amblas dinikmati.  Bukan hanya orang-orang jalanan yang menikmati menu makanan disini, bahkan sebagian rakyat kelas menengah atas atas pun ikut menikmatinya, tentunya Tanpa undang-undang yang mengaruskan mereka membeli Pertamax :D

Untuk mempermudah jika anda berkunjung kesana, mari saya sebutkan beberapa istilah untuk makanan yang ada disana beserta nama keren yang diciptakan.

Sembako : Nasi bungkus (dibungkus dengan daun pisang)

Lapangan : piring yang terbuat dari logam. Biar awet gak mudah pecah.

Sekrop : sendok

Kolam renang : kobokan, air untuk cuci tangan (bukan untuk diminum !!! hahaha...)

lap Lambe : tisu (pembersih mulut)

Wong mlarat : Bakwan (dalam jawatimuran = ote-ote, ote-ote diartikan juga dengan tanpa baju, jadi karena tanpa mengenakan baju maka disebut wong mlarat = miskin)

Krisdayanti : sate usus yang dikasih bumbu bali(mirip rambut kritingnya Krisdayanti)

Keong racung : sate keong mas

Cucak Rowo : sate Telor Puyuh

Udang dibalik batu : sate udang

Kulit landak : sate kulit ayam yang digoreng kering

Cah elek : sate cecek (kikil)

Usus mbulet : sate usus yang goreng

Kepala pusing : kepala ayam

Pakan Doro : dadar jagung (makanan burung dara)

Lonte : lento, makanan yang biasa dicampurkan pada lontong balap terbuat dari kacangan

Tahu isi : tahu isi, tahu brontak

Martabak India : Martabak Telor

Guling : Lumpia

Spring bed : Pastel

Damp Trek : Molen (Dump Truk, molen: mesing penggiling semen)

Risoles : ?

Bantal : Roti goreng

Lumpur Lapindo : kue puding bubur sumsum

Mbok nom = Sinom (sak gallon = sinom satu botol aqua besar)

Estewe = Es the

..dan  lagi sebuah nama yang tidak kalah kontrofersialnya...

Kopi Ngac*ng (maaf!) = kopi Ginseng CNI

dan dulu ada menu yang tidak kalah uniknya...

Larangane Gusdur : didih (darah ayam, karena Haram sudah 2 th ini tidak dijual lagi)

 

Cak Mis, Bu Tika dan Pak Bowo

Demikianlah kosakata yang wajib diapalkan jika ingin berkunjung ke Warung cak Mis...kalo nggak apal juga nggak apa ding, dijamin wareg ngekek... Masih ada beberapa jenis makanan yang belum sepenuhnya saya hapalkan, Nanti jika ada kesempatan kesana lagi coba mengumpulkan materi lain untuk mengupdate tulisan ini. jangan dikira meskipun hanya berjualan kaki lima dengan satu grobak ala kadarnya Cak Mis, Bu Tika dan Pak Bowo pernah beberapa kali saya melihatnya di SBO TV dan TRANS TV... wow!!

“Bu Tika aku wis mari, mangan sembako sitok, ngombene Mbok Nom karo Estewe, Krisdayanti, Guling, Martabak India, Lumpur Lapindo…. Kabeh piro”

“Sembako..mbok nom estewe…. Jajan… kabeh Rp13,500,” bu Tika menghitung dengan kalkulator bakul berasnya.

“Suwun bu”

Matur Kebacut” Cak Mis menjawab kalimat penutupnya

 

 

-cak hans-

www.trihans.com