Kamis, 27 Januari 2011

JPers on SEVEN, “Mari bercengkerama dan bermain dengan aman di alam..”

JPers on SEVEN,
Ranca Upas, 29-30 Januari 2011

“Mari bercengkerama dan bermain dengan aman di alam..”

Kami ucapkan Selamat dan terima kasih atas pendaftarannya untuk berpartisipasi meramaikan perayaan JPers on 7 Anniversary ini yang akan diadakan Sabtu minggu besok di Ranca Upas, Ciwidey.

Mari bercengkerama dan bermain dengan aman di alam. Dalam rangka merayakan hari jadinya yang ke 7, Jejak Petualang Community (jepecom) mengajak seluruh JPers yang telah mendaftar dalam JPers on 7 untuk belajar dan bermain dengan aman di bumi penangkaran Rusa Ranca Upas. Beberapa kegiatan akan dilakukan, salah satunya berupa Simulasi Pendakian yang akan mengisi agenda kita di sana. Tentunya akan diisi dengan materi ringan bermanfaat yang akan di tularkan oleh narasumber. Juga belajar memanjat pohon dengan aman yang akan dipandu oleh Tree Climbers Organization (TCO).

Dan JPers on 7 ini semakin dimeriahkan dengan dukungan liputan 1 episode dari Jejak Petualang SURVIVAL TRANS|7. Merupakan sebuah kado Istimewa bagi JPers dari Manajemen TRANS|7 … kemesraan yang selama ini terjalin antara JPers dan JP Crew, dan kembali Ranca Upas akan menjadi tempat reuni pertemuan itu.

Selain itu juga bertabur Doorprize dari Sponsor akan semakin menghangatkan udara beku Ranca Upas… beribu terima kasih untuk Sponsor yang selalu mendukung kegiatan JPers, dan kali ini ada :
- TRANS|7
- Dive Mag Indonesia
- Coremap II
- Tree Climbers Organization
- Skaters
- POLYGON
- SUMMITER’S online shop
- LUMINOX
- EIGER Adventure

Yang akan semakin memeriahkan perayaan Ultah JPers…

jadi… Sampai ketemu di JPers on SEVEN

“Dalam rindu sapaan mesra rusa rusa itu…dan Strowbery yang tersipu memerah melihat kita tertawa dan bermain bersama alam…”









Jejak Petualang Community
www.jejakpetualang.org | @jepecom

Sabtu, 01 Januari 2011

Jalan kaki itu capek...


Jalan kaki itu capek...
tapi kenapa kaki ini terus melangkah???


hohoho....berikut hasil pengukuran jarak jalan kaki yang kutempuh selama 2 hari 2 malam di Manado...
(powered by Googlemaps and A-GPS on SE G502)

1. Night Walking pertama, nyampe Manado jam 11 malem, hotel yang dituju (Hotel Wisata) malah full dan...nyari hotel susah banget, di hotel ke-lima setelah 2,1 km jalan baru menemukan hotelnya, lumayan..meskipun jauh dapet potongan untuk kamarnya. Hotel Galaxy

2. Siang setelah kerjaan selesai, main main di pantai PP menempuh 2,2 km. setelah gagal memimpikan Bunaken hanya mampu memandanginya dari seberang lautan :(.

3. Night Walking sepanjang Bulevard. ruameee... terkesan banget Manado sebagai kota Dugem, semua diubah serasa diskotik, rumah biasa, angkot, mall, toko baju semua serba hinggar bingar... dan anak mudanya Style Distro semua, jakarta kalah dah... ternyata jauh juga PP adri hotel Dragon sampai IT center 5,6km

4. Dalam rangka ingin melihat KEBEJATAN PEMERINTAH SULUT yang rela mereklamasi pantai Boboca- Malalayang, salah satu Dive spot terbaik didunia yang juga tempat pemecahan Rekor Dunia diver terbanyak saat SAIL BUNAKEN 2009. Kini pantai itu sedang diuruk batuan dengan dalih akan dijadikan Tempat Wisata terpadu..huaaaa kaya nggak ada tempat lain aja. Start dari Terminal Malalayang sampai ke Dragonet Diving Center sejauh 1,4km menyisiri pantau berbatu dengan pemandangan exotis kepulauan Manado tua dan kota Manado.

5. Getting Lost... ini nih, niat hati mau keluar dari kemacetan angkot biar cepat menemukan taxi ke Bandara.... ternyata malah nyasar didalam pasar 45 entah kemana tiba tiba melihat ada perahu besar besar... wow!!! Pelabuhan Manado, dan hanya mengikuti felling ternyata malah kembali ke IT center, yanga artinya full sepanjang Bulevard telah aku jalani dengan kaki ini...hehe.... 3,2km untuk nyasar di pasar 45 sampai kepelabuhan dan kembali ke Mega Mall menantikan taxi biru...



Catper dan cerita menyusul.... ada banyak cerita yang pengin dibagi bagi :D

oh Bunaken... hanya sempat aku melihatnya dari seberang kejauhannnn... :(

Reklamasi tanpa hati di Pantai Malalayang


Saya bukan seorang Diver...tapi saya juga boleh peduli.

Kebetulan selama ini saya lebih sering dibikin "Mupeng" oleh Dive Mag yang selalu saya dapatkan setiap bulannya dari rekan-rekan saya yang berada dibalik Dive Mag. Dan kali ini saya berkesempatan untuk mengunjungi Manado yang terkenal dengan Kota Pantainya. Niat hati pengin main ke Bunaken, tapi apalah daya seharian awan mendung dan angin kencang menyambut hari pertama (30/12/2010) saya di Manado. Maka saya hanya sempat berkomunikasi dengan beberapa teman disana, mba Gracey Wakary dari Dragonet dan seorang yang saya kenal di milis JPers juga marketingnya Dive Mag, Om Timmy Febrin. Dari ceting malam itu akhirnya mengarahkan saya untuk sekedar melihat sebuah berita duka.

Ya Berita Duka, bagaimana tidak. Tahun 2009 saat SAIL BUNAKEN 2009 diadakan di Manado. Dipecahkan Guiness World Record untuk jumlah penyelam terbanyak, lebih dari 2000 Divers dari seluruh dunia berkumpul disini memecahkan rekor itu. Pantai Malalayang adalah satu Dive Spot terbaik dunia yang bisa menjadi alternatif jika cuaca tidak baik dan tidak bisa menyebrangi laut. Karena Divers tidak perlu menyebrang ke Bunaken cukup mengunjungi Pantai Malalayang sekitar 4km dari Pusat kota Manado. Disini terkenal juga dengan visibility yang baik, karena berada dilautan dangkal. Saya bisa melihat dengan jelas dasar pantai yang biru muda itu, huaaa... andakaian ada waktu ingin saya berenang disana. Tapi yang saya temui disana pantai dengan karang menawan itu sedang diuruk batuan, Beberapa Truk bermuatan batu menumpahkan isinya kelautan, dan alat-alat berat meratakan pantai yang ada disana. hiks!

Dari info yang saya dapatkan, ada sekitar 15 hektar area karang yang menjadi pilihan sebagian Diver. tapi 10 hektar diantaranya masuk ke dalam Program Reklamasi yang bahkan saya menemukan sebuah tulisan bahwa Pemerintah belum menurunkan Ijin perihal reklamasi tersebut. Terus kenapa Reklamasi tetap berjalan??? Bukan hal yang aneh di negeri jika uang lebih berkuasa.... Saya hanya bertanya Dimana peran Menteri Pariwisata, Menteri Perikanan dan Kelautan, serta Menteri Lingkungan Hidup. yang seharusnya melindungi aset alam negeri ini dari tangan-tangan kotor segelintir orang yang bertopeng sebagai penyelamat lingkungan padahal dia mengambil keuntungan dari alam. Mungkin dia butuh pengembalian modal kampanyenya!!!!

Huaaagh!! semakin gerah saya disana. Entah apa yang akan diceritakan ke anak cucu kita nanti jika kita hanya bisa bercerita "Dulu disini, dibawah timbunan beton ini adalah sebuah Dive Spot yang jernih dan terbaik didunia....". "Dulu disini dibawah kita berdiri pernah dipecahkan rekor dunia penyelam terbanyak...". Atau bahkan mungkin "Dulu negeri Indonesia ini adalah tanah yang indah, kini hanya berupa tanah gersang yang dikeruk, lautan jernih yang berubah lautan penuh sampah...."

Argh!!! bangsa ini memang bangga dengan keberhasilan leluhurnya tapi tak mampu menjaga apa yang diwariskan nenek moyang kita..


"nenek moyangku orang pelaut
gemar mengarung luas samudra
menerjang ombak tiada takut
menempuh badai sudah biasa

angin bertiup layar terkembang
ombak berdebur di tepi pantai
pemuda b'rani bangkit sekarang
ke laut kita beramai-ramai"









Selamat tahun baru 2011
01012011

-hans-
www.trihans.com


.: All Photos taken by Hapetography SE G502 :.
foto lain di : http://www.facebook.com/album.php?aid=2077455&id=1101198037&l=697fadafe7