Rabu, 25 April 2012

Merangkai mimpi membagi cinta... [bRANTAI BERBAGI 2012]

"save our nation through education"

 

Dibalik lensa minus ini, kucoba menyelaraskan kuantitas cahaya yang masuk disela-sela blade yang tertata dengan sempurna seperti kipas melingkar membentuk diagfrahma, terus masuk kedalam lensa tengah dan berpendar menjadi objek yang lebih tajam hingga menyatu dalam komposisi cahaya yang telah ter-atur oleh kecepatan kaca prisma. Semakin masuk tepat memenuhi bidang datar dan terekam sempurna dalam sensor itu, meresap dihati. Momen-momen menakjubkan tentang kesederhanaan rasa dan kehangatan kebersamaan berbalut wajah-wajah ceria. Yang akan bercerita tentang pelajaran pertama yang akan kami mulai pagi ini. Tentang indahnya berbagi.

 

Perjalanan yang tidak begitu panjang kami lalui dengan penuh semangat tadi malam. menembus kemacetan ibukota yang sepertinya tak harus kita keluhkan. Cukup menikmatinya dan terus bersyukur bahwa lambatnya waktu disini memberi kita kesempatan untuk llebih lama merenungi perjalanan hidup yang kita lalui seharian tadi, benarkah?. Hujan menjelang sore tadipun semakin melengkapi nikmatnya kemacetan ini, bergerak lambat dan semakin rapat. Kita kompak untuk urusan ini, karena ada cinta yang menanti disetiap kepala, rumah dan keluarga. Dan kemudian berbaur dengan sahabat alam yang bersatu tujuan untuk membagi cinta-cinta lain di belahan waktu yang bahkan kita tidak pernah mengenal sebelumnya.

 

 

Pagi ini, warna-warna ceria membangunkan mata hati. orange menyala bagaikan jiwa yang terbakar semangat. Aku disana, kami berbaur dalam senyum yang tersungging meski belum kami kenali pemiliknya. Berbaris merapatkan mimpi yang akan segera kami mulai. Menggerakan raga yang selama ini terkungkung dalam kubikal-kubikal meja kerja. Menarik nafas dalam bersama hijaunya sawah-sawah dan bentangan sungai yang mengalir deras dalam irama. Mari bernyanyi... mari berhitung..123456..123456.. 1234..1234..12..12..1...1 dan bertepuk tangan bersama.

 

Satu wajah kecil berhias cemong bedak putih sekenanya, tersenyum polos melihat tingkah kami yang bermain layaknya anak seusianya. kemudian wajah-wajah lugu lainnya pun semakin memadati lapangan kecil di sebuah sekolah bernama SD Kampung Tengah. Lalu kami saling betatap, kami saling menyapa, kami saling tersenyum, dan kemudian kami saling bergandeng tangan. Dan kami berbaris bersama dalam khidmat pengibaran sang saka, yang selalu memberi kami semangat dengan kibaran warnanya.

 

 

Ah, aku merindukan masa kecilku. Aku merindukan saat pagi disuapi sarapan pagi oleh ibuku, saat ayahku sedang makaikan sepatu warior kecilku, aku rindu masa itu. Mungkin juga aku lebih rindu saat ayah memberiku uang saku Rp 50,- dikantong kecilku, yang tak kudapatkan disetiap hari libur. Sekarang dalam kantongku ada mimpi, tentang mainan kecil dan aneka warna jajanan. Sekarang dipunggungku ada setupuk keceriaan juga, yang terangkum dalam lembaran buku-buku jadwal seminggu yang kubawa semua, karena jadwal harian tak kenal. Berat, tapi dari sanalah semua aku mulai. tentang pelajaran merangkai huruf dan berhitung menggunakan lidi yang telah ayah siapkan sebelumnya. Aku kembali ke masa itu sejenak.

 

Kutemui tas-tas kecil bertuliskan "POLICE LINE" yang sepertinya sedang menjadi treding disini. sedikit bertanya, "apakah mereka bercita-cita menjadi police line? atau menjadi seorang polisi?. Entahlah, aku yakin mereka bangga menggunakan tulisan itu di tasnya. mereka memanggul mimpi mereka disana, melintasi bentangan sawah dan menyeberangi sungai-sungai kecil. Kemudian berkumpul dalam ruang kelas tentunya dengan tujuan untuk bermain dan belajar bersama kawan-kawan desanya. Dan hari ini kami akan melengkapi belajar dan bermain bersama mereka. 

 

 

Berbaris dalam kelompok-kelompok kecil, keceriaan hari ini kami awali dengan sebungkus kue berisi cokelat dan segelas susu putih, manis dan mereka suka. Memulai pelajaran kecil dari diri sendiri tentang pentingnya membuang sampah pada tempatnya. Kemudian kelompok-kelompok kecil itu dipandu oleh wajah-wajah ramah kami yang rindu akan kebersamaan ini, rindu akan masa kecil kami. Memulai permaian tentang kesadaran pada alam, simulasi erosi tanah. Ada juga permainan sulap, balon di tusuk pakai tusukan sate... dan tidak meletus. Aku terkesima sejenak, dan kemudian pun dengan lugunya ikut mencoba permainan itu... Eh aku bisa... dan semua tersenyum.

 

Disisi lainya ada gigi dan telor puyuh yang dimasukan kedalam cairan asam. dengan ajaibnya kulit luar telor itu pun luntur...hmm seperti itulah gigi kita jika terlalu sering meminum asam, akan luntur (lho!). Permainan listrik statis ada diruang sebelahnya, rambut kami dibuat berdiri karena plastik tipis yang digosok-gosokan pada pakaian akan menimbulkan listrik statis. Ada juga permainan sulap air yang tak tumpah meskipun gelasnya dibalik. Ada origami dan membuat bentuk dengan selembar kertas. Ada arah permaian mata angin. Ada telepon kaleng, dan yang paling menarik adalah roket air.

 

 

Aha.. semua wajah wajah kecil itu tersenyum menemukan harta karunnya "Dengan rajin belajar dan kerja keras aku bisa meraih cita-citaku"

 

Itulah harta karun berharga dari kami untuk menemani langkahmu meraih mimpi. Dan tentunya sedikit kenang-kenangan dalam bungkus godiebag berlambang bRANTAI akan menambah keceriaan hari ini. Ah senangnya setengah hari memainkan langkah kecil mengikuti irama langkahnya. Menggandeng jari-jari kecil membimbingnya mengenali hukum alam dan bagaimana mempelajarinya dalam permainan menarik. Semua keceriaan itu kutangkap dari balik lensa fix yang tak memberi pilihan lain. dari jarakfocal length yang tetap dan aku menemukan ekspresi jujur yang bahkan mungkin pemiliknya tak pernah menyadarinya, candid.

 

Kami berbagi, kami membagi, kami dibagi... Itulah saat terindah dalam kehidupan ini saat kita bisa merasakan indahnya berbagi, akan kita temukan kebagaian lain.

 

Kunang-kunang malam hinggap di pematang sawah. Mencoba menggoda kami yang takjub akan ciptaanNya. Kelap-kelip dari tubuhnya memancarkan cahaya dingin dengan panjang gelombang tertentu bertujuan untuk menarik lawan jenis atau juga sebagai sistem pertahanan dirinya. Hm, sepertinya salah kami mengartikanya. Bukanya takut dengan cahaya itu malah kami mengejar dan menangkapnya. Memperhatikanya dengan seribu pertanyaan? kenapa binatang bisa memancarkan cahaya? kenapa ini kenapa itu? dan kami kembali ke masa kecil yang selalu bertanya ini itu kepada orang tua kami. 

 

Petikan gitar dan nyanyian rindu malam menghangatkan bara-bara api unggun yang membakar kayu dan jiwa kami malam itu. Berbaur dalam gelap dan cinta, aku selalu merindukan malam-malam seperti ini disetiap perjalanan kehidupan bersama sahabat alam. Inilah malamku, inilah malam kami... ijinkan kami menikmatinya... ijinkan kami menjadi bagian dari gelap itu, bagian dari bara itu, bagian dari cahaya hangat itu... agar semakin meresap bersama malam. Seperti cinta yang terbakar cemburu, panas tapi kami menikmatinya dan menumbuhkanya agar rasa cinta diantara kami semakin dalam. aih.... 

 

Dan esok hari, tentunya ijinkan kami merangkai cerita baru tentang langkah ceria menyusuri aliran air ditengah sawah. Hingga kami sampai di hulu aliran itu, agar kami semakin menghargai perjalanan panjang kehidupan yang tidak mudah untuk mencapai satu tujuan. Kami menyebutnya perjuangan. Dan kami menemukan harta karun kami siang itu "Kunci kebahagiaan adalah membahagian orang lain terlebih dahulu"...

 

 

Aku menatap matamu dalam-dalam dari balik lensaku. Kubiarkan mataku bergetar lebih cepat menemukan garis-garis kejujuran yang tercipta dari hati. Aku menikmati putaran ring fokus hingga berhenti pada satu titik dimana tak ada lagi batas diantara kita kawan. Aku adalah kamu, dan kamu adalah aku kemudian larut menyebutkan kita adalah kita. Nafas memburu dan tertahan sesaat menghentikan putaran dunia. Jantungku pun berhenti sesaat untuk mengabadikanya satu momen itu, menyimpanya dalam memori hati dalam partisi khusus berjudul "tentang kita".

 

 

#Untuk semua yang terlibat dalam kegiatan bRANTAI BERBAGI 2012, aku bangga menjadi bagian dalam kisah ini...

 

 

 

 

-hans-

www.trihans.com | @trihansdotcom