Jumat, 31 Agustus 2012

Not just a couple! Sahabat itu...?

Teman, seberapa dekat anda menemukan teman dalam kehidupan anda?

 

Dalam era kehidupan social nertworking seperti sekarang ini, sangat mudah sekali menemukan teman yang kita inginkan sesuai dengan karakter yang kita bangun, baik itu karakter asli maupun karakter maya yang berupa pencitraan yang kita create sesuai dengan kebutuhan. Kadang penuh dengan tipuan, bahkan diri kita kadang susah menemukan jati diri kita sendiri saat berada di antara keriuhan kehidupan socmed tersebut.

 

Saya bukan orang berkarakter kuat, tapi cenderung mengikuti kehidupan popular yang tentunya cukup menikmati dunia socmed tersebut. Menemukan teman baru dan kemudian mencari teman baru lainya. Begitu besar kuantitas persahabatan tersebut tapi tentunya akan berbanding terbalik dengan kualitasnya. Apalagi bagi saya yang memasuki kehidupan luas di dunia maya dengan menjadi member di beberapa komunitas dengan berbagai warna disana. Tapi saya secara pribadi adalah seorang yang sangat tertutup. Bukan cuma satu-dua orang yang pernah komplain karena dia merasa tidak bisa memasuki kehidupan pribadi saya. Terlalu keras hati katanya!

 

Bermain bersama orang lain dalam sebuah komunitas adalah suatu kebutuhan untuk memenuhi gaya persahabatanku, bukan cuma kali ini saat adanya socmed di internet. Jauh sebelumnya pun saya sudah memasukin dunia komunitas tersebut. Meskipun sebagai karyawan yang sibuk dengan pekerjaan kantoran, saya masih sempat mengikuti beberapa organisasi lain di luar pekerjaan tersebut. Memasuki beberapa UKM di kampus Surabaya meskipun bukan alumni disana maupun mengikuti organisasi besar di dalam sebuah lembaga publik pernah saya masuki, kecuali dunia politik.

 

Dan Jakarta memenuhi karakter saya. Saya menikmati kemacetan dan keriuhan Jakarta dengan berbagai kesibukan di dalamnya, Maka predikat “Imigran sibuk” saya peroleh dari beberapa teman. Liburan akhir pekan bukan waktu untuk beristirahat dan bermalas-malasan di kamar kosan. Lebih banyak kegiatan, jauh terasa lebih capek dan berkeringat dari pada Week day yang hanya duduk dibalik tuts keyboard.

 

Tapi kembali saya bertanya, sejauh apa kualitas persahabatan itu?

 

Okelah!, saya senang dan bangga bisa mengenal teman-teman di komunitas yang begitu berwarna dan banyak sekali saya temui orang-orang hebat didalamnya. Dan tentunya saya juga berharap menjadi bagian dari orang hebat itu. 14tahun menjadi seorang perantau dengan beberapa kota yang saya singgahi. Mau tidak mau sangat berpengaruh membentuk karakter saya. Memiliki banyak teman tapi jarang sekali memiliki hubungan yang khusus didalamnya. Bahkan mungkin dengan saudara di luar saudara inti keluargapun saya tidak begitu dekat. Karena memang secara fisik jarang sekali bertemu. Waktu lebaran seperti kemarin adalah momen langka untuk bertemu dengan saudara satu darah leluhur.

 

Nah dari gegap gempitanya perjalanan dan persahabatan yang saya jalani tersebut. Tentunya saya masih memiliki beberapa sahabat masa kecil yang masih berhubungan meskipun juga jarang sekali bertemu denganya. Mencoba dengan menjaga kualitasnya, meskipun waktu pulang kampung saya tidak banyak. Dan tetap menempatkanya dengan istimewa meskipun tak banyak kesempatan untuk bertatap muka.

 

Pernahkah menemukan sahabat yang begitu dekat bahkan dekat dalam hal yang sepertinya hampir tidak mungkin di buat seperti hubungan di dunia socmed. Saya menemukanya sejak 14 tahun yang lalu, sejak malam pertama menghidupi kamar kos di kota Purwokerto. Dan sejak itu kami memiliki kesamaan yang membawa ke kesamaan lain yang kami temui selanjutnya. Kalo saja beda gender mungkin sudah saya lamar dia...hahhaa!!!

 

Kesamaan nasibkah?

Boleh kan saya teruskan, meskipun dengan prolog yang panjang lebar plus curhatan di atas…

 

Dimulai pertengahan Juli 1998. Kami 3 tahun ngekos bersama di dua rumah kos yang bebeda. Tahun pertama kami satu atap tapi beda kamar, dan dua tahun selanjutnya kami memilih untuk pindah kos dan dalam satu kamar kos yang sama, sampai akhirnya kami berdua sama-sama lulus dari STM Telkom Purwokerto dalam satu angkatan.

 

Saat masih di bangku STM ini saya mengenalkan salah satu organisasi di luar sekolah yang saya ikuti sejak masih SMP. Perguruan Pencak Silat betako Merpati Putih. Sampai tahun 2008 saya masih berlatih di kampus UNAIR Surabaya. Dan sekarang saya masih menyimpan seragamnya meskipun sudah tidak aktif lagi berlatih. Dan teman saya ini ternyata saat saya mengenalkanya dengan sedikit berlatih nafas di mushola kosan cukup membuatnya tertarik. Bukan hanya berlatih, tapi dengan karakter kuatnya hingga dia pun menduduki jabatan di Pengurus Pusat Perguruan sebagai seorang wakil ketua di Jogjakarta. Jalan hidupnya pun tidak jauh dari perguruan ini, istrinya sekarang adalah alumni dari kelompok latihan yang sama di kampusnya, UGM Jogja.

 

Memiliki Jurusan Program Studi yang sama, Jaringan Kabel. Hingga akhirnya dunia kerja kami pun tidak jauh dari #duniakabel di dunia Telekomunikasi. 5 tahun setelah lulus STM Telkom saya memiliki kesempatan untuk bekerja mengaplikasikan ilmu Jaringan Kabel di PT Telkom Surabaya Barat dan juga mengikuti program kuliah malam di Ubhara Surabaya. Sedangkan teman saya hanya kuliah di D3 Teknik Elektro UGM kemudian sambil bekerja di salah satu perusahaan V-Sat, dia menlanjutkan kuliahnya ke jejang S1.

 

Awal 2007, saya pindah ke bagian lain di #duniakabel dari Jaringan Kabel ke Switching, kebetulan saya diterima bergabung di perusahan dengan lambang Techno Flower di Indosat Surabaya. Dan selang beberapa bulan berikutnya teman saya itu ikut memasuki perusahaan yang sama di Jakarta. Kami beda kota, tapi barang yang kami pegang sama dalam satu divisi Netwok Switching System (NSS) atau lebih dikenal dengan CS-Core menjadi seorang Core Engineer.  Beberapa kali kami saling berkunjung untuk pekerjaan yang sama. Dan beberapa kali kami bertukar Parter karena kami masih di satu bidang yang sama. Saat bekerja di ISAT ini, kami sama-sama meluluskan diri dari jenjang Sarjana. Sama-sama menyandang Sarjana Teknik Elektro.

 

Dunia Telekomunikasi semakin berkembang pesat, maka kami pun memilih untuk mengikuti dinamikanya. Akhir 2010 saya berpindah pekerjaan ke Jakarta untuk pekerjaan baru masih di #duniakabel dengan lambang kipas merah. Dan kali ini kami satu kota, maka proses migrasi saya dari Surabaya banyak di bantu olehnya. Selang satu bulan, teman saya ini juga mengikuti jejak saya dengan menemukan pekerjaan lain di #duniakabel meninggalkan Techno Flower.

 

Dan 6 bulan setelahnya untuk pertama kalinya kami mencoba menentukan nasib bersama. Dia berniat masuk ke perusahaan yang baru saya masuki di kipas merah, dan saat itu saya sedang mempersiapkan diri mengisi posisi yang akan dia tinggalkan. Tapi ternyata Tuhan berkata lain dan memilih untuk kami bekerja bersama dalam satu project. Meskipun beda divisi tapi barang yang kami pegang masih satu system, bahkan barang yang sama. Dia berada di Back office, sedangkan saya di Field Maintenance. Atau dia yang mengelola perangkat dan saya yang memperbaikinya jika terjadi trouble.

 

Beberapa perubahan saya alami di perusahaan ini. Dari beberapa kali berganti atasan hingga akhirnya awal tahun 2012 ini saya memasuki Divisi yang sama dengannya di CS-Core. Dengan basic ilmu dan pengalaman yang nyaris sama, saya cenderung di Fisikal dan dia lebih mahir di Config. Maka bulan ini adalah bulan paling ideal yang kami lewati bersama. Kami bekerja di satu meja yang bersebelahan dengan satu bagian dan satu perangkat telekomunikasi yang sama-sama kami pegang bersama.

 

Tapi kemesraan itu tidak berlangsung lama, meskipun sempat menikmati kebersamaan sedekat ini tanpa pernah kami rencakan. Dan minggu ini, setelah satu bulan bersama kami harus berpisah. Dia akan menjelajahi #duniakabel di tempat yang lain, dan saya menerima handover perkerjaan yang selama ini menjadi pekerjaanya.

 

Masih ada hal lain yang lebih menakjubkan yang sama sekali tidak kami rencanakan dan tidak mungkin kami rencanakan. Karena hanya Tuhan yang tau kapan kami dilahirkan dan golong darah apa yang akan mengalir di tubuh kami.

 

22 Desember 1982, Hari itu kami sama-sama dilahirkan di dua tempat yang berjarak jauh meskipun di Propinsi yang sama, Jawa Tengah. Saya dilahirkan di pantai selatan Jawa Tengah di Desa Puring, Kabupaten Kebumen, sedangkan dia di pantai utara di Semarang. Dan darah yang mengalir di tubuh kami adalah sama-sama AB. Maka dengan aliran darah yang setipe itu, kami hampir memiliki karakter yang sama, keras! (kata orang sih…)

 

Wow! Saya pun takjub dengan kesamaan yang selalu kami temui. Semoga apapun jalan hidup yang kami pilih di #duniakabel semakin mendekatkan kami baik secara personal sebagai seorang sahabat, saudara, teman, kakak-adik (mana yang lebih tua..?) dan kalo boleh saya menyebutkan kami bukan hanya menjadi belahan jiwa tapi lebih dari itu. Dan semoga apa yang telah kami lewati menjadikan kami berkarakter semakin kuat sebagai modal untuk meneruskan petualangan hidup kami... Amin…

 

Last but not least… Selamat berjuang kawan… boleh nitip CV biar kita bareng lagi… :D

 

 

Sahabat itu bernama: Nurcholis

 

 

NCH di Surabaya

 

Hans di BDN Jakarta

 

-hans-

www.trihans.com | @trihansdotcom