Minggu, 25 Mei 2008

Trip Penanggungan [Part 2]

lanjutan dari: http://kohan2282.multiply.com/journal/item/32/Trip_Penanggungan_Part_1

Pemandian Jolotundo
Pukul 12:00 sampailah di warung mak Ti kembali.
            Makan pagi dan siang yang dirangkap. Istirahat sejenak. Perjalanan akan dilanjutkan pemandian Jolotundo untuk mandi dan bersih-bersih. Sekitar 8 km dari desa Tamiajeng sampailah di petilasan Airlangga. Sebuah pemandian jaman kerajaan. Pertama kali melihat, terbayang sebuah upacara kerajaan yang megah dengan dayang-dayang yang sedang mempersiapkan acara siraman bagi keluarga kerajaan, uh!! Seandainya aku bisa mengalaminya, atau seandainya Negara ini mau memikirkan hal-hal seperti itu tentunya budaya negeri ini tidak akan luntur terkikis oleh budaya barat. Ah!!..semoga bukan cuma mimpi.

            Aku dan dan herO langsung masuk nyebur kekolam pemandian laki-laki, Adem dan seger rasanya. Tubuh yang letih setelah pendakian ini serasa dicharge dengan air gunung yang dingin. Yang tentunya ditambah dengan suasana alam yang asri yang tidak bisa ditemui di Surabaya. Mandi berfoto dan tidur terlelap sebentar dibawah pohon besar…

Pukul 16:00 perjalan dilanjutkan, untuk mengisi perut di Ayam Goreng Pak Soleh yang cukup terkenal di Pandaan dan sekitarnya. Pulang dari gunung ini kita dapat kabar harga BBM sudah naik. Motorku yang sudah kehabisan besin sempat kesulitan mencari pombensin, ada beberapa yang pom yang tutup karena kehabisan stok, semoga bukan karena ditimbun.

Menjelang maghrib sampailah di Rumah Makan Pak Soleh. Setelah semalaman berwisata alam, dilanjutkan dengan petualangan kuliner. Menu Ayam Bakar dan Ayam goreng serta Tempe Penyet dilahap sampai ludes, tak bersisa. Dasar kelaparan. Istirahat sejenak dan sholat magrib, perjalan pulang dilanjutkan, lagi kita harus berpisah. Bang Tovic yang pertama memisahkan diri ke Malang, sedangkan rombongan yang lain menuju ke Surabaya.

 
Tragedi yang Terulang

          Perut kenyang, badan capek, mata mulai ngantuk harus dipaksakan untuk mengendarai motor. Keluar dari pertigaan rumah makan ban belakang motorku bocor. Lagi, karena setelah touring bersama Nurul dan herO yang terakhir juga mengalami hal yang sama. Dan tragisnya yang dahulu berakhir dengan Nurul kecelakaan, gara-gara harus lari menyeberang dibawah jembatan layang Sidoarjo. Sempat trauma.

          Setelah ban ditambal, perjalan pulang ke Sidoarjo aku jalani dengan hati-hati. Selain jalanan yang sudah gelap. Mata lelah yang terbiasa pake kacamata minus ini harus lebih berkonsentrasi juga karena trauma kecelakaanya Nurul. Dan tambah lagi Nurul yang aku bonceng seperti ngantuk dan kadang tertidur. Waduh!!

          Beberapa kali aku ketok helm dikepalanya jika sudah bersandar di punggungku. Kalo jatuh dari motor bisa lebih parah lagi. Pukul 20:00 sampailah di sekitar GOR Delta Sidoarjo. Dirumah kontrakan kakaknya Wiwid. Meng-copy file foto dan menikmati foto-foto pendakian Wiwid dan Nurul di AW. Kemudian setelah dirasa cukup, kami pun berpamitan, berpisah dengan Wiwid yang harus pulang ke kotanya di Jogja. Aku pun pulang mengantarkan Nurul kerumahnya dibelakang Museum Mpu Tantular.

          Sekitar pukul 20:30 sampailah diSurabaya, rebah sebentar, nyalakan komputer, chating di YM dengan beberapa temen JPers, dan tidur…..

Alhamdulillah…. Sampai lagi dirumah…


Terima kasih untuk :

  1. Allah SWT, atas karunianya menciptakan bumi yang indah dan menawan ini, semoga aku menjadi bagian dari orang-orang yang berpikir.
  2. Jendral Silo, atas doa restunya yang menyempatkan menelpon kami sebelum pendakian, jadi tersanjung diperhatikan dan diberi arahan sama Moderator.
  3. Komandan Obie, untuk telpon yang selalu merestui.. selamat alas ”lamarannya”
  4. OM Gonjess, tut..tuut gonjess..gonjes.. chating apaan sama Nurul semaleman?
  5. Tante Nha-nha kemana ya....??
  6. JPers dimilis Jejak Petualang, salam untuk semua.

 

[koHAN...]
[Surabaya, 26 mei 2008]
[kohan2282.multiply.com]

1 komentar:

Nurul aneh mengatakan...

hihihih... maafkan aq yang hobi tidur.. ngantuk banget semalaman nggak tidur