Minggu, 19 Februari 2012

[Pinangan Kedua: #20harinulisduet] Batas Kebenaran

                    Pinangan kedua...


Booked for 16th Feb!! Hahah RT  lagi asik jadi partner  seru... berasa nemu partner in crime >:)


Dan terciptalah tulisan ini....

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -




Afa menutup tumpukan dokumen berkas-berkas kasusnya yang telah dibacanya lebih dari dua belas jam. Matanya terasa pedas karena terlalu lama memandang layar komputer, sesekali ia mengucek matanya. Mengecek kembali dokumen pendukung dan data tambahan, menganalisa kasus, menerka pelaku dan mengetik ke dalam Laporan Akhir Kasus.

“Belum pulang, Ibu Afa?”, Pak Sukri, OB yang menunggu Afa menyapa dari balik kubikalnya.
Afa mengelengkan kepalanya pelan dan tersenyum, “Sebentar lagi ya,Pak”
“Ngga apa-apa Bu, saya tunggu sampai selesai. Mari, Bu”
Afa menatap jam dinding di depannya, jam sepuluh malam. Dan semua orang disini sudah pulang.
Gila nih kasus bikin tidur gue ngga nyenyak, keluh Afa.

Afa beranjak dari kursinya dan mulai membereskan semua berkas-berkasnya. Ia berniat untuk meneruskannya di rumah.
“Maaf ya Pak, seminggu ini Bapak pulang larut terus”, Afa membuat segelas kopi di pantry, menyiapkan amunisi untuk bergadang nanti.
Pak Sukri tersenyum, “Ndak apa-apa Bu, namanya juga ada kasus lagi susah dipecahkan”

Setelah menyesap kopi keduanya hari itu, ia pulang. Siapkah ia memulai untuk hari baru esok? Entahlah. Afa masih ragu.

***

Afa kecil selalu menyukai hal yang berbau teka teki, otak kirinya selalu menyimpan pertanyaan yang tidak biasa dimiliki anak kecil. Ia selalu bertanya ini itu, sampai orang-orang disekitarnya dibuat pusing oleh pertanyaan-pertanyaan Afa. Pernah ayahnya sampai tak bisa menemukan jawaban untuk menjawab pertanyaan berantai yang dilontarkan anak gadis pertamanya itu.

“Ayah kenapa balon udara bisa terbang?”
“Ayah kenapa kompas ko mengarah keutara dan selatan..?”
“Ayah kenapa ini……dan Ayah… kenapa itu…” Afa terngiang masa kecilnya saat masih tinggal bersama ayahnya. Ia tersenyum atas kelakuanya masa itu, yang ternyata bakat terpendam itu sudah kelihatan sejak ia mulai belajar membaca. Kemudian ia memilih meneruskan pendidikannya sesuai dengan minatnya di bidang kriminologi.

Afa belum juga memejamkan matanya. Malam telah larut tapi rupanya efek kafein yang ia minum sebelum meninggalkan kantor masih mempengaruhinya, selain itu juga karena dipikiranya masih dipenuhi oleh teka teki tentang kasus yang sudah hampir seminggu ia terima dari atasnya, tentang kebakaran rumah pejabat teras di komplek mewah. Afa yakin bahwa kebakaran itu disengaja, tapi ketika semuanya harus bertumpu pada antek-antek sang pejabat dan banyak tekanan lainnya, Afa harus hati-hati memecahkan kasus ini.

Afa beranjak dari tempat tidurnya.
“Ka, sudah tidur?”, Sophie kecil mendatangi Afa dan memeluk erat
“Belum, De”, Afa balas memeluk Sophie, baru sadar, Sophie tidak sekecil yang ia fikirkan, ia sudah remaja, tapi ia akan selalu menjadi adik kecil baginya.
“Pulang malem mulu Ka”, Sophie duduk di ranjang Afa
Afa tersenyum , “kasusnya makin sulit, De”
Sophie terdiam, menatap kakaknya lama, tersirat kekhawatir di wajah adiknya, Afa tahu, ada hal yang ingin ia katakan kepada Afa.

“Besok kaka harus presentasi di depan pejabat itu, De. Dan antek–anteknya, Kaka baru pertama kali berhadapan dengan mereka, tapi kaka harus berani memulainya” Sophie masih diam, dan menunduk
“Ka, aku takut kerjaan kakak ini membahayakan diri kaka”, Sophie memeras ujung rok piyamanya, Afa tahu, ia gelisah.

***

Dari analisa forensik dan hasil oleh di TKP, ditemukan beberapa hal yang mengarahkan kalau kasus tentang kebakaran itu adalah atas unsur kesengajaan. Hanya saja ditutupi oleh Pejabat yang bersangkutan dengan seksama agar asuransi atas rumah tersebut bisa di klaim ke perusahan Asuransi. Dari informasi yang diterima, beberapa hari sebelum kebakaran terjadi ada Truck pengangkut besar yang memasuki halaman rumah tersebut. Besar dugaan Afa kalau kendaraan tersebut sedang melakukan pengosongan barang-barang dari rumah tersebut. 

“Afa, bagaimana analisamu” Tanya Pak Joko, Kepala Bidang Kriminal atasan Afa.
“Selamat Pagi Pak, dari analisa saya, Kebakaran itu terjadi atas unsur kesengajaan. Beberapa bukti yang ditemukan mengarah kesana Pak.” Afa mencoba membuka penjelasan tentang kronologi Kebakaran dirumah Pejabat tersebut.

“Rumah itu sudah kosong beberapa hari sebelumnya. Dari hasil olah TKP tidak ditemukan adanya sisa barang-barang berharga yang terbakar, hanya arang dan sisa kayu yang terbakar. Selain itu juga saya berhasil mendapatkan informasi adanya Truck besar yang telah membawa barang untuk mengosongkan rumah tersebut.” kembali Afa menjelaskan.

“Dan lagi Pak. Rumah mewah tersebut telah dilengkapi Fire System yang seharusnya mencegah terjadinya kebaran yang lebih besar. Tapi kenyataanya Fire System tersebut telah di disconnect, sehingga tidak berfungsi. Dan tujuan dari kesengajaan kebakaran dirumah itu adalah agar Pejabat tersebut bisa mendapatkan Klaim Asuransi yang ternyata nilainya cukup besar”

“Begitu analisa saya pak, dengan bukti-bukti didukung oleh hasil laboratorium yang signifikan  berikut referensi nya, kita bukan hanya berspekulasi, tapi berkesimpulan kuat bahwa kebakaran rumah ini adalah di sengaja”

Lebiih dari dua jam Afa berkutat dan berdebat dengan Pak Joko

“Kamu positif dan yakin  bahwa si pejabat ini melakukannya dengan sengaja?”
“Saya sangat yakin,Pak”
Pak Joko terdiam, dagunya bertopang pada kedua tangannya, ia sedang memikirkan sesuatu, Afa tidak dapat menerkanya.
“Oke kamu boleh pulang sekarang, Afa. Kita akan bicarakan lagi esok”
“Baik,Pak”

Afa berbalik meninggalkan ruangan, namun ada keraguan yang sangat ia ingin tanyakan masalah kasus ini, maka tanpa menutup lagi pintunya, Afa berbalik dari ruangannya
“Pak, saya mau bertanya”
“Iya, silahkan”
“Apakah..Bapak akan transparan terhadap kasus ini? Saya tahu, nama baik perusahaan ini dipertaruhkan”
Pak Joko termenung, anak buahnya memang pintar menganalisa suatu keadaan.
“Silahkan kembali ke ruangan atau langsung pulang ke rumah, Afa”

Afa menghela nafas panjang, ada rasa tidak nyaman terhadap atasannya, terhadap kasus ini.

***

Dan siang itu akhirnya Sidang pengajuan Klain Asuransi segera dimulai, Pak Joko yang mewakili saksi Ahli dari perusahaan Asuransi menjelaskan dengan detail dan disertai bukti bukti pendukung tendang Kebakaran dirumah pejabat itu.  Apa adanya dibuka oleh Pak Joko. Disini dia menjelaskan dengan terbuka segala hal yang ia temui selama proses identifikasi.

“Bohong, itu rumah saya terbakar karena adanya arus pendek, bukan karena sengaja…untuk apa saya membakar rumah saya sendiri” Sang pejabat naik pitam.
“itulah yang kami temukan, saya telah melakukan infestigasi lebih lanjut. Rumah Bapak dilengkapi dengan Fire Systemyang seharusnya akan mengurangi efek kerusakan jika terjadi kebakaran. Dan ternyata Fire System itu dimatikan. Fire System tesebut bukan berupa hidran atau air, tapi menggunakan gas FM200. Tentunya bapak tau dan maintenancenya harus dicek berkala oleh teknisi khusus.”
“Dan pada sebelum terjadi kebakaran Fire System tersebut dimatikan, saya mendapatkanya dari log alarm yang dikirm secara onlen oleh alat tersebut ke server Perusahaan penyedia jasa Fire System. berikut datanya pak”. Pak Joko menunjukan selembar dokumen berisi Log aktivitas yang dikirim dari Main Panel Fire System ke server.

Alarm                    Message
Fire System Alarm    974 _JAKARTA2_ 06-FEB-2012 10:54:10  DI0 6. Fire System Manual Disconected
Fire System Alarm    974 _JAKARTA2_ 06-FEB-2012 11:53:16  DI1 6. Fire Detected
Fire System Alarm    972 _JAKARTA2_ 06-FEB-2012 11:54:07  DI0 6. Fire System Fault
Fire System Alarm    972 _JAKARTA2_ 06-FEB-2012 11:56:13  DI1 6. Fire System OFF
Fire System Alarm    949 _JAKARTA2_ 06-FEB-2012 11:57:54  DI0 6. Fire System  Can Not Monitor
 
“Bapak lihat, satu jam sebelum kebakaran Fire System telah dimatikan dengan sengaja. Berdasarkan data ini dan tidak ditemukanya barang-barang dirumah anda, jelas sekali kalo kalau kebakaran ini disengaja. Jika Bapak tidak puas silahkan mengajukan Banding di Pengadilan Negeri” Pak Joko menjelaskan Log Alarm yang dia dapatkan.

Dan sejak sidang petama itu. Pejabat tersebut tidak lagi meneruskan tuntutan klaim Asuransi kepada Perusahaan Asuransi yang menyewa team Ahli Pak Joko dan Afa.


-hans-

3 komentar:

DhaVe Dhanang mengatakan...

ceritanya campur aduk mas....
nice...nice

gambar pacul mengatakan...

weh..duet maut iki..

HANS ' mengatakan...

hehe, mengikuti yg jadi admin :)