Sabtu, 23 Mei 2009

Ubaya Training Center – Integrated Outdoor Campus (OIC) Trawas


Ubaya Training Center – Integrated Outdoor Campus (OIC) Trawas atau yang biasa disembut dengan kampus 3 Ubaya. Bagi yang sudah pernah mendaki ke gunung Penanggungan (1635mdpl) disebelah utara gunung Arjuno Welirang tentu akan tau lokasi kampus ini. Tepat dijalur pendakian. Sebelum kita nanti akan menjejakan kaki dijalan makadam sampe ke areal ladang rakyat dan perhutani.  

Hari kamis awal mei kemarin aku diajak mas Iping seorang head store toko Cartenz Surabaya bersama Pak Theo yang ternyata adalah Operation Manager dari UTY Ubaya ini. Kami diundang untuk melihat dan survey lokasi dimana di UTY ini akan dibangun sebuah tempat Outdoor Training (Out World Bond, biasa dikenal Out Bond). Disana sudah menunggu Pak Kusworo Rahadyan, yang datang dari Cartenz Solo. Kebetulan pihak Cartenz ditunjuk sebagai konsultan. Ini adalah pertemuan ketiga ku dengan Pak Kus.

Kalo dilihat dari jalanan aspal yang mengantarkan ke jalur pendakian gunung Penanggungan. Tidak akan mengira kalo disana ada sebuah komplek bangunan mewah berteknologi tinggi dan ramah lingkungan. Selain bangunan OIC ini berada dibalik punggungan sebelah barat juga karena areal ini dikelilingi oleh pagar dan perkebunan salak. Salak trawas, awalnya merupakan proyek penanaman dari pihak ubaya untuk mengelola areal ini dengan mendatangakan ahli salak dari solo. Yang kemudian dibudidayakan ke masyarakat setempat di desa Tamiajeng.

Sampai Di UTY ini kami diatarkan oleh pak Theo untuk melihat-lihat  cotage dan hall yang nantinya akan difungsikan sebagai tempat pelatihan dan penginapan pagi peserta training. Sebuah bangunan yang cukup megah dan ramah lingkungan, konsep ramah lingkungan ini salah satunya adalah dengan tidak menggunakan cat sebagai pelapis dinding, serta pelitur sebagai pelapis kayu. Sehingga kesan pertama yang dilihat adalah bangunan belum melalui tahap finishing.

Diawali dengan praktek pengolahan sampah sisa makanan, menggunakan tempat sampah yang sudah diberi starter untuk mengolah sampah organik menjadi kompos, serta memisahkan sampah organik dan non organik, kemudian dilanjutkan dengan melihat cell surya serta masuk keruangan batere yang mampu menyimpan energi listrik hasil pengkonsversian dari energi cahaya matahari yang mampu menyimpan sampai 10.000 Watt. Cukup untuk mencatu kebutuhan listrik beberapa ruangan. Diruangan yang sama kita juga ditunjukan sebuah teknologi mahal lainnya. 2 buah tabung  besar yang ternyata adalah pengolah dari kotoran manusia (feses) serta urine. Dimana nantinya akan menjadi pupuk padat dari feses dan pupuk cair dari urine. Disisi luar banguan ada beberapa sample penanaman tumbuhan menggunakan pupuk hasil olahan tersebut.

Beberapa cotage dengan pemandangan asri menghadap tepat ke pucak gunung Penangungan dan sisi lain dari desa Tamiajeng-Trawas yang masih dikelilingi oleh lahan persawahan. Disini juga sudah disiapkan Hall yang cukup luas untuk menampung sekitar 400 peserta. Dengan sound dan display. Ada juga lokasi Danau buatan dan Camping Ground yang juga telah disediakan toilet dan sanitasi yang baik. Serta sebuah pendopo disisi atas, dimana disebelah pendopo ini dahulu terdapat sebuah gua vertical dengan kedalaman sekita 10 meter. Namun sekarang sudah ditutup. Masih tersisa beberpa lesung air disebuah batu vulkanik serta beberapa pohon kamboja tua yang berumur ratusan tahun, disini juga dahulu terdapat beberapa arca batu gamelan. Namun sekarang sudah hilang.

Setelah cukup puas  memutari komplek ini dilanjutkan dengan tujuan awal kami diundang ke UTY ini. Yaitu konsulasi pihak UTY dengan Cartenz untuk membangun sebuah tempat permainan Outdoor training seperti flying fox, high rope course, low rope couse maupun permainan lain tanpa instumen. Cukup banyak pengetahunan lapangan tentang aktivitas ini baik dari segi teknik maupun safety-nya yang disampaikan oleh pak Kus. Pak Kus ini adalah salah satu Fasilitator dari pihak PT Cartenz Indonesia yang telah bersertifikasi dari Asosiasi Experiential Learning Indonesia (AELI). Sebuah organisasi yang mengeluarkan sertifkat untuk pelatih Experiental Learning atau biasa disebut Oot Bond.

Setelah dilanjutkan dengan sedikit penyampain materi oleh pak Kus. Kami pun berpamitan, kebetulan dari Surabaya, aku dan mas Iping nebeng mobilnya Pak Theo. Dan pak Kus melanjutkan kembali ke Malang untuk melanjutkan ke Solo.















foto by : kang Iping cartenz, foto lain disini

*beberapa sumber penulisan diambil dari :
 www.cartenzadventure.com
  




Tidak ada komentar: