Kamis, 29 Oktober 2009

Aku berpikir: Matahari inikah yg menina bobokanku, atau kasur usang yang melemahkanku. Siang dan malamku tertukar kejaran mimpi dan tarian jari. Beharap ada yang menanti diujung sana, mungkin esok menemaniku mungembara dalam semak dan hijau yang tersisa dari panas emosi...Aku lupa raut wajahnya! dia, yang pernah terbenam bersama dalam idealisme alam..

Tidak ada komentar: