Minggu, 18 Oktober 2009

Tips dan Trik "BERTUALANG DI PEDALAMAN KALIMANTAN"

from        : Dody Johanjaya
to           : jejakpetualang@yahoogroups.com

dateSun, Oct 18, 2009 at 10:54 PM

subject[JPers] Tips dan Trik : BERTUALANG DI PEDALAMAN KALIMANTAN


"Tidak disarankan berjalan-jalan di hutan menggunakan sandal gunung apalagi sandal jepit. Sandal tidak melindungi kaki dari batu, patahan kayu tajam, akar dan lain sebagainya. Disarankan berjalan di hutan memakai sepatu, lebih baik lagi sepatu yg khusus digunakan untuk berjalan di alam bebas, karena biasanya punya alas kaki anti licin. Kaki yang sehat adalah segalanya di hutan agar kita bisa berjalan, bila kaki kita terluka maka 50% kemampuan kita bertualang di hutan berkurang."

Sungai-sungai di Kalimantan terutama di bagian hulu mempunyai karakter, badan sungai yang sempit, berbatu-batu, berjeram dan berarus kuat. Sehingga sarana transportasi andalan masyarakat di pedalaman Kalimantan adalah long boat (perahu panjang), perahu tempel (ces) dan ketinting (perahu kecil dengan penggerak mesin dengan batang panjang di bagian belakang ditambang baling baling).

Perahu-perahu ini digunakan sesuai karakter sungai yang ada. Menggunakan perahu apapun yang wajib kita bawa dan kita pakai adalah pelampung. Yang bisa berenang atau yang tidak bisa berenang, wajib memakai peranti penyelamat ini agar apabila kita terhempas keluar perahu, badan masih bisa terapung. Karena di jeram yang kuat, arus air bisa menyedot badan manusia ke dalam, hal ini sangat berbahaya, bagi perenang handal sekalipun.

Oh yah sebelum menyewa perahu ketintin, pastikan harga sewa sudah disepakati terlebih dahulu, apakah harga sudah termasuk minyak (bensin atau solar), makan minum awak perahu dan sebagainya. Buatlah kesepakatan diatas kertas, agar jelas dan ada bukti bila terjadi perselisihan. Bayarlah sewa perahu bila kita sudah sampai tujuan, kita kasih uang hanya untuk beli minyak.

Karena hampir semua perahu besar maupun kecil di Kalimantan tidak beratap. Panas dan angin langsung mengenai tubuh, maka disarankan menggunakan rain coat atau jaket hujan, topi dan pelindung mata (sun glasses). Rain coat, selain melindungi diri dari panas dan angin juga bisa menahan air hujan dan cipratan air sungai akibat jeram besar.

Awak ketinting biasanya dua orang, satu di belakang (motoris) adalah nahkoda yang mengemudikan ketinting, dialah pilot ketinting, orang nomor satu yang wajib dipatuhi segala perintahnya. Motoris adalah orang yg bertanggungjawab atas keselamatan ketinting dengan segala isinya. Kemudian orang kedua adalah juru batu yang duduk di bagian depan perahu. Juru batu adalah pembantu motoris orang kedua di perahu, dia kepanjangan tangan dan mata motoris, untuk mengarahkan perahu melewati jalur yg aman, menghindari batu yang menghadang dan memilih alur perahu melibas jeram-jeram yang menghadang, namun semua keputusan akhir yg diambil kemana arah perahu dijalankan tetap dipegang motoris.

Ketika naik ketingting, duduk lah ditempat yang disarankan oleh motoris jangan memilih tempat sehendak kita, seperti cari tempat yang nyaman dan enak, karena motoris tahu persis keseimbangan perahu. Duduk santai dan jangan membuat gerakan tiba-tiba dan tidak perlu. Ketinting didisain panjang dan ramping agar mampu membelah jeram dan meliuk-liuk diantara bebatuan dengan lincah. Maka berat barang bawaan pun perlu diperhatikan. Ketinting tidak mampu membawa banyak barang. Kalau barang bawaaan banyak maka kita butuh banyak ketinting untuk membawa barang kita. Saking kecil dan rampingnya ketinting, permukaan air sungai sangat dekat dengan sisi badan perahu, sehingga mudah sekali air masuk kedalam perahu, sehingga ketintingpun mudah terbalik.

Bila kita membawa peralatan elektronik, seperti lap top, mp3 player. camera digital, camcorder dan sebagainya, bungkuslah dengan plastik semua peralatan tersebut, untuk menghindari basah kena cipratan air sungai. Lebih baik lagi kalau semua peralatan elektronik tersebut dimasukan dalam dry box atau dry bag, sehingga kalau-kalau peralatan tersebut kecemplung ke sungai, atau perahu terbalik masih terapung dan bisa diselamatkan.

Kalau tidak ingin melelewatkan momen bagus disepanjang sungai, siapkan kamera dengan hati-hati dengan pelindung plastik. Ambil momen penting, kemudian masukan kembali dalam pelastik demikian seterusnya. Jangan coba-coba mengeluarkan peralatan elektronik ketika perahu melewati jeram, sangat berbahaya dan bereseiko tidak hanya ke barang namun jiwa kita. Berjaga-jaga agar kamera terlindung dari cipratan air yang sewaktu-waktu dapat menimpa tubuh kita.

Ketika sampai di tempat tujuan, motoris akan mencari lokasi yang aman untuk ketinting mendarat, kalau tidak ada dermaga maka yang dicari adalah tanah landai, batang pohon besar, atau batu besar. Jangan turun atau membuat gerakan tiba-tiba. Tunggu aba-aba motoris atau juru batu (pembantu motoris) di depan. Biasanya juru batu akan menambatkan dulu perahu di batu atau batang pohon. Kemudian dia akan memegang badan ketinting, setelah dirasa aman dan stabil maka penumpang dipersilahkan turun satu-satu.

Tidak disarankan berjalan-jalan di hutan menggunakan sandal gunung apalagi sandal jepit. Sandal tidak melindungi kaki dari batu, patahan kayu tajam, akar dan lain sebagainya. Disarankan berjalan di hutan memakai sepatu, lebih baik lagi sepatu yg khusus digunakan untuk berjalan di alam bebas, karena biasanya punya alas kaki anti licin. Kaki yang sehat adalah segalanya di hutan agar kita bisa berjalan, bila kaki kita terluka maka 50% kemampuan kita bertualang di hutan berkurang.

Masuk pedalaman Kalimantan diusahakan membawa perbekalan makanan yg cukup, walaupun di pedalaman kadang ada warung namun harganya selangit. Kalau terpaksa kita mau berbelanja di warung, perhatikan baik-baik masa berlakunya, karena beberapa makanan instant masa berlakunya sudah habis, karena lama tidak terjual.

Pedalaman Kalimantan terutama Kalimantan Timur seperti di kawasan Sungai Kayan, Hulu Bahau atau di Taman Nasional Kayan mentarang kondisi alamnya masih alami di bandingkan kawasan lain. Di sinilah surga bagi satwa liar, kita kadang bisa menyaksikan satwa aliar minum air disepanjang sungai. Satwa yang kita saksikan diantaranya babuy (babi), pelanduk (kancil), payau (kijang), banteng, beruang madu, macan akar, ular dan sebagainya.

Walaupun mereka liar dan hidup bebas di alamnya, kita tidak perlu takut. Karena pada dasarnya satwa-satwa yang hidup di hutan takut manusia, mereka akan menghidari manusia kalau tercium baunya. Demikian juga dengan ular, mereka akan langsung kabur bila jumpa manusia.

Yang perlu diperhatikan disini adalah beberapa serangga yang berbahaya seperti lebah dan penyengat. Bila masuk hutan yg rapat perlu diperhatikan lintasan jalan yg akan dilalui, bila jumpa sarang lebah lebih baik ambil jalan memutar, jangan sampai kita mengganggu apalagi merusak sarang lebah, karena serangan lebah sangat mematikan, bila tidak ditangangi dengan cepat. Sama halnya dengan penyengat, sangat menyakitkan bila terkena badan. Nyamuk banyak di hutan terutama pada sore hari, semakin malam akan berkurang. Membawa lotion anti nyamuk sangat disarankan untuk menahan serangan nyamuk. Lotion nyamuk juga berguna untuk menangkal pacet yg banyak terdapat di areal hutan yang basah dan lembab.

Semoga tulisan singkat ini berguna dan bermanfaat bagi yang akan jalan-jalan di Kalimantan.
Selamat bertualang ..... jangan lupa selalu berdoa :)


Salam,

Dody Johanjaya
warungjp@gmail.com

(Tulisan ini dibuat berdasarkan pengalaman bertualang ke pedalaman Kalimantan seperti, Hulu Sungai Mahakam, Hulu Bahau, TN. Kayan Mentarang, Hulu Sungai Kayan, Hulu Sungai Kapuas, Taman Nasional Betung Kerihun, Long Bawan, Long Alango, Long Pujungan, Apauping…..dan hulu sungai lainnya di Kalimantan, berjumpa dan hidup bersama masayarakat Dayak)


diambil dari milis JEJAK PETUALANG COMMUNITY



Tidak ada komentar: