Jumat, 19 November 2010

Surat....

Hari ini aku membongkar barang-barang yang ada di kamar kos yang sudah kutiduri hampir 8 tahun ini. Memilah dan membanginya ke dalam beberapa kardus yang siap untuk menyimpannya, entah sampai waktu yang belum ditentukan. Aku akan berpisah dengan barang2 yang sebagian besar berupa kertas itu, mulai dari buku-buku teknik maupun novel koleksiku yang ternyata tak cukup dengan satu kardus berukuran sedang ini. Buku-buku itu akan aku titipkan semetara ke Nurul, mungkin akan lebih bermanfaat jika bersamanya. Sedangkan kertas kertas yang lain aku memilihnya untuk memisahkan dariku selamanya. Yaitu berupa: Buku-buku jaman kuliah yang telah dimakan umur, kertas foto kopian, majalah lama dan beberapa barang yang ternyata cukup lama ikut denganku, surat-surat dari sabahat yang masih tertata rapi dalam amplopnya dengan sebuah nama mengisi kolom pengirim.

Dunia sudah berubah, teknologi digital telah menggantikanya. Digit-digit binner “1” dan “0” telah mentansformasikan setiap bentuk file yang ada didunia ini. Pun karakter-karakter yang  dahulu keluar dari tinta dan pena kini telah dengan mudahnya menjadi bagian dari teknologi digital. Bukan Cuma itu, gambar dan gambar bergerak juga sudah dengan mudahnya mewakili keberadaan kita ditempat yang berbeda. Menyingkat jarak dan waktu, seolah dunia ini sekarang tanpa sekat lagi. Menjadinya lebih ringkas dan seluas monitor komputer bahkan lebih kecil lagi menjadi selebar LCD HP. Dunia Seluas Monitor.

Beberapa lembar kertas yang menarik perhatianku siang ini adalah surat-surat usang itu. Aku membaca beberapa diantaranya, dari nama-nama yang sudah jarang aku dengar. Entah karena dia tidak memiliki account pribadi didunia maya, atau karena aku sudah terlalu lama kehilangan jejaknya. Tersenyum dan tersenyum saat membaca tulisan tulisan mereka. Hampir dengan alur yang sama, diawali dengan basa-basi menanyakan kabar... kemudian berlanjut dengan cerita singkat tentang kisah kisah yang pernah dijalani bersama, atau berupa cuhat-curhat masa kecil.. tentang permainan disudut kelas hingga akhirnya ditegur pak guru,...  Ada juga surat-surat cinta jaman STM... (malu membacanya.. :”> ... argh!!... Tiba tiba aku merindukan masa itu). Kemudian diakhiri dengan beberapa kalimat yang membuatku semakin tersenyum.

“nb: kamu kelas 3 apa?”

Atau “kalo sempat dibalas ya mas...”

Dan beberapa kalimat senada yang maksud dan tujuannya tentu menginginkan adanya balasan dari surat tersebut.

Menulis Surat, ternyata sebelum aku mengenal internet dengan lebih baik seperti sekarang ini, akupun sudah mulai menyukai yang namanya tulis menulis. Ada 3 buku catatan yang hampir penuh berisi tulisan-tulisanku yang kebanyakan puisi, catatan kaset, catatan buku, bahkan berisi rincian keuangan sebagai anak kos... Dan selain dari yang tersimpan itu tentunya aku juga suka menulis surat. Masih teringat beberapa surat aku tulis dan kukirimkan ke seorang kawan. Bukan Cuma 1-2 lembar, hampir dipastikan berisi lebih dari 4 lembar bahkan mungkin puluhan lembar... hahhaa... entah dibaca atau enggak oleh si penerima. Aku sih yakin dibaca aja, soalnya jaman dulu belum ada kesibukan mantengin wall biru seperti sekarang ini.

Dan akhrinya keputusan beratpun aku pilih, untuk memisahkanya dariku. Aku pilih dengan memusnahkanya. Memotong menjadi bagian bagian kecil sebelum akhirnya menjadi penghuni kardus penuh kertas yang rencananya akan ku kasihkan ke pembantu ibu kos, biar nanti  dijual dan uangnya bisa dipakai olehnya.


Selamat berpisah surat surat masa kecilku...

Semoga si pengirim dan penerima surat itu membaca tulisan ini sambil tersenyum juga...

 

 

-hans-

www.trihans.com

 

17 komentar:

opay . mengatakan...

surat cintaku yg pertama,, membuat hatiku merona,, seperti melodi yang indah,,kata-kata cintanya padaku :D

HANS ' mengatakan...

wkwkw.... mengharu biru baca tulisan tentang cinta-cinta... huaaaaaaa

yang satu anaknya sudah dua.. yang satunya kayaknya sudah ada isinya... hohohoho

gambar pacul mengatakan...

tapi tetep asik surat-suratan daripada sms-an kang.....

HANS ' mengatakan...

apa tesih ana sing gelem nulis surat kang? kantor pos apa tesih payu yah?

gambar pacul mengatakan...

wis laka kayane luh....paling-paling payune nggo ngirim surat lamaran kerja

HANS ' mengatakan...

ku beh gara2 lamaran PNS, syarate liwat PoBox, men payu... nek surat lamaran liyane aku luwih sering nganggo tiki, luwih cepet lan bisa ditace online wis tekan ndi.

Dee An mengatakan...

Tak tunggu di Batam Han. Semoga jadi ya ('',)

Dee An mengatakan...

Tak tunggu di Batam Han. Semoga jadi ya ('',)

opay . mengatakan...

ohh...jd mau ke Batam ya mba dee...
om kohan, keyword nya bikin bingung sih :P

HANS ' mengatakan...

mba dee... belum pasti nih, kayaknya harus singgah ke kota lain dulu,,,

HANS ' mengatakan...

lha pulau lamun.... makanya baca Maryamah karpov...

Dee An mengatakan...

ke kota lain utk menjemput impian kah....?! hohoho...

HANS ' mengatakan...

iyaaa... impian itu akhirnya datang juga... :">

opay . mengatakan...

udah baca,,cuma lupa lupa inget maryamah karpov tuh ceritanya yg mana,,hehe

om kohan pergi dr surabaya nya kpn? awal desember insyaallah aku mau ke tempat mila,,nnt yg anter aku jalan2 siapa?

Dee An mengatakan...

Opay : yg nganter jln2 ya mila n kang dadang.. Hehehe..

Kohan : mengejar impian atau mengejar cinta? Cintanya dbawa aja ke batam han :-)

Dee An mengatakan...

Opay : yg nganter jln2 ya mila n kang dadang.. Hehehe..

Kohan : mengejar impian atau mengejar cinta? Cintanya dbawa aja ke batam han :-)

HANS ' mengatakan...

insya alloh tanggal 27 sudah melepas status dari bonek mania..