Kamis, 17 Februari 2011

[4] JPers on SEVEN, Mari bercengkerama dan bermain dengan aman di alam...

Menyusuri jalan setapak, beberapa kali menemui jalan yang becek dan licin serta berlumpur.. uh!! Makin seru nih perjalanan yang akan dilalui kelompok-kelompok kecil itu. Simulasi Pendakian adalah kegiatan utama dari acara ulang tahun ini. Dengan maksud belajar bersama dan saling mengingatkan untuk lebih aman dalam bermain di alam. Tak ada senioritas diantara kami, karena kami selalu belajar bersama, yang tua yang muda adalah sodara. Sama seperti ungkapan di Twitter kemarin, "tak ada panitia disini, semua adalah peserta dan semua bahagia..." Itulah JPers yang telah menjelma menjadi persudaraan dan persahabatan nyata dari pergerakan maya. Memang dikomunitas ini lebih dikenal dengan nge-Junk dan gak seriusnya.. hingga akhirnya beberapa kali mengadakan trip bareng, timbul beberapa masalah. Dan di JPers On Seven ini, kita akan belajar bersama apa sih pentingnya memakai sepatu, apa sih yang harus dilakuan dalam sebuah pendakian, apa sih yang harus dipersiapkan jika kehabisan makanan dialam dan beberapa tips lain... Meskipun bukan diberikan oleh narasumber handal, tapi disinilah akan kita belajar dan bermain. Alamlah guru terbaik dari sebuah kehidupan.

“Kohan..!!”. “Ini namanya simulasi?... ini sih mendaki beneran” Mba Nida, dari TRANS|7 sedikit kesal memberikan komentarnya kepadaku tentang track yang baru ia lewati. Kebetulan saat itu aku berjaga di pos dua, Pos Bermalam, atau berada ditengah-tengah jalur yang akan dilalui Simulasi Pendakian ini. Jalur yang kami pakai adalah bukit diutara penangkaran Rusa. Memang agak jauh dengan medan yang berupa perbukitan tidak terlalu terjal dengan beberapa sungai kecil atau kubangan air yang harus dilewati sepanjang track. Dan Saat itu mba Nida sedang mengikuti proses pengambilan gambar, kebetulan team pertama, team Galunggung didalam kelompoknya ada Indrayani Laksmi dan Vika sekalian pengambilan gambar disana.

Dimulai dengan pos pendaftaran, setiap kelompok yang akan melakukan pendakian harus mendaftarkan setiap anggotanya, melaporkan barang yang dibawa, peralatan konsumsi dan berbagai keperluan yang sekiranya dibutuhkan selama pendakian. Meskipun hanya simulasi, beberapa kelompok membawa perlengkapan lengkap standar pendakian. Ada juga yang terkesan asal aja, kan simulasi… hm.. ya bolehlah, asal resiko ditanggung sendiri. Karena setiap petualang seharusnya sudah tau dengan resiko yang dipilihnya dengan menjalani sebuah perjalanan di alam bebas.

Selanjutnya adalah pos satu. Yang dijaga oleh Jiteng, tiya dan Eko Jogja. Di pos ini peserta disimulasikan untuk istirahat siang dengan membuat makanan atau istirahat. Dari pos satu berlanjut menyusuri jalan setapak yang kanan kirinya berupa semak cukup rimbun. Kemudian sampai di Pos Dua yang yang dijaga oleh bang Muklis, yang ditemani oleh bang Ocep, Dimas, Faris, saya sendiri dan Tante Nha yang menjadi fotografer narsis. Di pos ini adalah Pos Bermalam. Dimana setiap kelompok diberi waktu 15-20 menit untuk melakukan 3 hal: buka tenda, masak dan packing. Cukup menarik melihat keantusiasan peserta. Ada yang serius, ada asal asalan buka tenda, ada yang masak mie ada yang bikin nasi goreng… bahkan ada yang bermain gaple, what!!! Mereka benar benar menikmati simulasi ini dengan baik…

Sedikit mendaki ke puncak bukit, kemudian menuruni jalan setapak yang cukup terjal, sampailah di pos 3. Atau pos Survival, disini setiap kelompok disuruh untuk memilih sebuah gulungan kertas yang isinya sebuah tantangan. Dan setelah menyelesaikan tantanganya peserta akan diberi penjelasan oleh Tyo Survival. Hm.. keren kan, belajar langsung dari ahlinya. Kali ini ga Cuma melihat di tv, tapi belajar langsung dan melihat kelihaian Tyo dalam memanfaatkan apa saja yang ada dialam. Seperti membuat api dari getah, memilih tanaman yang bisa dimakan langsung dan beberapa tips lainya…Seperti menangani luka, hm… jadi pengin liat gambarnya di tv, kapan ya tayang…. Hahah..

Lanjut lagi, menyusuri jalan setapak yang sebenarnya hanya memutari penangkaran rusa di Ranca Upas ini. Sampailah dipos terakhir yang dijaga oleh kaka Opay. Disini adalah pos lapor setelah pendakian. Melaporkan apa sih yang harus dibawa pulang, sampahnya dikemanakan atau personilnya masih lengkapkah.. ya begitulah sedikit ulasan simulasi Pendakian yang diadakan di Bumi Perkemahan Ranca Upas. Walaupun hanya simulasi, tapi seperti semua menikmatinya seperti menjalani petualangan sebenarnya di hutan (kan emang di hutan… hihi). Hmm JPers On Seven…

Masih mengenakan topi Serigala yang sangat nyaman, pinjeman dari tante didi… hm.. cocok dan hangat dipakai diudara dingin Ranca Upas… akhirnya aku berkesempatan untuk menyapa Rusa-Rusa jawa dikandang penangkaranya yang ternyata tidak jauh dari kamp Panitia JPI… (huuuuuu kemana aja sih!!). melihat Rusa bertanduk bercabang yang sepertinya sangat tidak nyaman dengan kehadiran manusia. Atau mungkin karena topi Serigala yang aku kenakan? Entahlah…

 

Bersambung yuk!!

 

pic pinjem dari om gimbal.

www.trihans.com

Tidak ada komentar: