Senin, 07 Februari 2011

[1] JPers on SEVEN, Mari bercengkerama dan bermain dengan aman di alam...

JPers on SEVEN,
Ranca Upas, 29-30 Januari 2011

 

    Tanpa kabut, tapi tetap dingin…
    Tanpa penerangan, tapi tetap ceria….
    Kami bernyanyi dalam dinginnya malam Ranca Upas


Dinginnya hamparan berumput hijau diketinggian 1740 mdpl ini masih saja membekukan nyali kami. Hingga beberapa diantara kami pun memilih untuk tetep bersembunyi dibalik Sleeping Bag yang sebenarnya juga tidak begitu hangat. Ya… setidaknya jauh lebih hangat dari pada harus berdiri dalam malam gelap dengan rintik-rintik air hujan yang masih membasahi sejak sore tadi. Hanya sedikit diantara kami yang memilih melanjutkan menikmati malam ini, meskipun tak ada agenda lagi yang harus kami ikuti malam ini.  Mendendangkan lagu-lagu cinta dan cerita kehidupan. Sungguh terasa menghangatkan suasana malam ini, ditambah  dengan sedikit gurauan khas dari kami… ahh inilah malam-malam yang selalu aku rindukan. Berbaur bersama sahabat yang baru dikenal tapi terasa seperti telah mengenalnya ribuan waktu sebelumnya.

Aku bernyanyi diantara mereka, menjaga api unggun sampai akhirnya tak ada lagi api yang membakar ditengah-tengah kami. Dan kemudian memilih untuk bergabung dengan sebagian besar peserta JPers On Seven lainya. Menghangatkan mimpi dalam sebuah kantung merah berbentuk kepongpong yang selalu menemaniku. Dan masih terdengar sayup-sayup diluar sana masih penuh canda, sampai aku tak mampu mendengarnya lagi terlelap dalam buaian cinta-cinta sang malam.

***
 

Pagi pertama..

Pagi yang sama, tapi tidak sedingin saat pertama kali aku menginjakan kaki dibumi perkemahan ini, hampir 2 tahun yang lalu. Saat aku datang bersama ribuan sahabat dari seluruh Indonesia untuk mempersiapkan sebuah pergelaran besar dalam sebuah nama: Jambore Petualang Indonesia 2009. Kali ini aku mengulanginya kembali, mengunjungi rusa-rusa jawa yang bahkan aku belum sempat menyapanya dikesempatan pertama itu… Untuk kembali bercengkerama dan bermain di Alam Ranca Upas.

Kali ini kami datang tidak lagi dalam jumlah ribuan, tapi cukup dalam ratusan. Ratusan tapi serasa ribuan, karena kamipun akan melakukan kegiatan yang hampir sama dengan kegiataan saat JPI 2009 lalu. Bagiku ini adalah Jambore kecil untuk mengenang apa yang telah kami kerjakan 2 tahun yang lalu. Jika dulu saking sibuk dan padatnya kegiatan kami sesama panitia pun tak banyak kesempatan untuk saling mengenal apalagi dengan peserta yang ribuan itu. Kali ini tentunya persahabatan yang kami temui akan jauh lebih berkualitas… argh. Semakin tak sabar aku menunggu matahari dihari pertama ini. Ingin segera menyapa Rusa-rusa dalam penangkaran… ingin segera mengulum masamnya buah strowbery yang tersipu memerah saat kami menyapanya.

Menyambut pagi pertama, setelah 3 jam perjalanan dari parkiran UKI. Perjalanan yang terasa singkat itu telah mengantarkan 100 sahabat yang akan bermain bersama di dua hari ini. Beberapa diantara kami memilih untuk menghangatkan dan mengistirahatkan tubuh di Mushola.

“ini anak ko pakainnya merah semua, SB merah, kaos merah dan jaket merah..” mba Ibet menyapaku dipagi itu, sapaan kecil dari sahabat lama yang hanya ketemu di trip-trip yang kami ikuti. Dan akupun melanjutkan mengistirahatkan tubuh ini dalam SB merah yang aku beli saat pendakian pertamaku ke Semeru. Masih ada backpack merah dan tas kecil merah yang juga aku bawa... Ah, entahlah… aku tak begitu menyukai warna merah, tapi sebagian barangku ternyata berwana merah.. :D

Bersambung...

 

pic: minjem dari om satub

www.trihans.com

4 komentar:

opay . mengatakan...

iya ya,dingin'n ga sedingin 2 thn lalu tp tetep aja dingin,,bbrrr

Dee An mengatakan...

Kali ini harus puas hanya dgn mndengar cerita n ngeliatin poto2nya aja...

HANS ' mengatakan...

hahaha.... dingin karena hujan... beda kalo dinginya kabut... bisa lebih grrrrrh!!

HANS ' mengatakan...

kali ini mulai berat untuk melanjutkan tulisan ini.. :(