Senin, 21 Februari 2011

[7] JPers on SEVEN, Mari bercengkerama dan bermain dengan aman di alam...

Udara dingin Ranca Upas ditambah teriknya sinar matahari yang hangat, tapi sangat jahat karena bisa mengakibatkan iritasi pada kulit. Seperti terbakar, pipi memerah layaknya buah-buah strowbery yang kami petik tadi pagi. Manis asam… hmmmmm… Dibawah terik ini kami bermain dan belajar, menikmati sejuknya pegunungan yang sudah ada sejak jaman purba ini. Daerah Bandung yang dulunya merupakan danau purba tentunya dipagari oleh bukit-bukit tinggi ini di sisi Selatannya. Dan siang ini kami belajar bersama mengenal satu persatu hewan liar yang dibawa oleh Tyo Survival.

Awal mula kami hanya mengajak Tyo untuk ikut ultah ini, tapi kemudian malah dia dan Crew Jejak Petualang Survival mendukung JPers On Seven ini dengan satu liputan Khusus untuk JPers, wahhhh benar-benar angka 7 memang keberuntungan bagi JPers. Dan disini di Ranca Upas, bukan Cuma Tyo sendiri yang menjadi Host, masih ada Indrayani Laksmi dan Vika. Wow!!!. Dan tanggal 11 Februari kemarin, acara Jejak Petualang yang meliput kegiatan ini pun tayang di TRANS|7. Wajah wajah ceria JPers pun satu persatu muncul di layar kaca. Hmm bangganya bisa muncul acara favorit JPers.

Tyo Survival memulai atraksinya dengan mengenalkan ular paling berbisa yang merupakan endemik tanah jawa ini. King Kobra atau yang bernama latin Ophiophagus hannah. Sangat mematikan karena bisa ular King Kobra merupakan bisa yang kompleks, selain menyerang susunan darah dengan bisa Hematoxin nya juga memiliki bisa Neurotoxin yang akan langsung menyerang sususan syaraf. Hmm tak heran jika Gajah dewasa akan mati dalam hitungan jam jika tergigit ular ini, bagaimana dengan kita!! Semoga tidak.. Dalam acara ini Tyo memberikan teknik singkat cara menghandle ular dan menanganinya. Phyton reticulatus atau lebih dikenal dengan ular Sanca Batik adalah binatang liar yang juga dikenalkan, selain itu juga ada Buaya Sungai dan ular viper… hm…. Serem serem temenya om Tyo ini. Beberapa JPers pun sepertinya gatal ingin mencoba belajar handling ular-ular ini. Ada Desy yang meskipun sempat loncat saat dilirik sang phyton, tapi akhirnya berhasil mebawa pulang Doorprize dari Eiger. Ada Vika, yang baru pertama handling ular langsung mencium king Kobra, dan masih banyak lagi yang mecoba menangani binatang berbahaya ini. Sangat tidak disarankan mencobanya tanpa dibekali pengetahuan yang cukup tentang binatang liar dan tentunya tanpa ahli yang menemani.

 

Setelah Tyo menyelesaikan aksinya kemeriahan JPers masih berlanjut. Agenda selanjutnya adalah belajar Tree Climbing yang akan dipandu oleh Tree Climber Organization atau lebih dikenal dengan TCO yang dibawah komando kang Igor. TCO bukan pertama ini bergabung dalam event JPers, Saat JPI dua tahun lalu pun TCO memamerkan atraksinya  dengan bergelantungan di Pohon. Diawali dengan Ice Breaking yang dipimpin oleh kang Igor, pengenalan singkat tentang peralatan panjat yang juga banyak ditemui saat beraktifitas Panjat Tebing. Kemudian dilanjutkan dengan praktek langsung memanjat pohon dengan tali kermantel yang sudah dipersiapkan…. Hmm… Sepertinya sangat melelahkan. Tapi teknik ini tentunya sangat aman dan mempermudahkan untuk aktifitas diatas pohon, seperti pengamatan burung, pengamatan hewan liar, atau penelitian tanaman hutan.

***

 

 

“Plook!!” sebutir telor mendarat di kepala Indrayani Laksmi, kemudian ke Vika, hm… aksi kejar-kejaran di mulai. Tyo atau yang lebih kami kenal dengan nama Herna, yang merupakan musuh bebuyutan dari duo kecil, Riri dan Deedee. Maka kehancuran pun dimulai, dari Riri yang diangkat  dan diceburin ke selokan dibelakang camp oleh Tyo, Seperti menyaksikan seorang hobbit yang diangkat raksasa. Belanjut ke kang Boim yang digotong rame-rame… dan beberapa korban lanya berlanjut, ada sang senior yang ulang tahun om Timmun, Juragan garut, Komandan jambul, Jiteng HardCore, Rangga Dive, Hero, Tante nha dan tentunya Si Juppy yang berkali-kali kecebur saat mencoba menceburkan korban lainya. Hm.. seruuuu, selalu berulang diakhir event Jpers tapi selalu kami rindukan. Karena dengan disinilah kami merasakan persaudaraan yang sebenarnya, dimana batas-batas diantara kami sepertinya telah menyatu berbaur bersama bumi Ranca Upas. Dan kami pun kembali berkumpul dalam lingkaran yang semakin mengecil, dengan sebuah kue coklat yang dilengkapi dengan lilin merah bebentuk angka 7. Kembali kami menyanyikan lagu ulang tahun, ditemani rintik rintik yang sepertinya enggan berpisah dengan kami. Disini diakhir permainan kami, kami menyanyikan lagu bahagia itu, mendendangkan persahabatan yang selalu kami rindukan... dan merangkai bait bait mesra antara kami dan alam.

Dan akhirnya mereka pun bahagia selamanya…

Terima kasih untuk:

- Jejak Petualang TRANS|7 & Trans7 Club

- Sponsor : SKATERS, Eiger, Coremap II, SUMMITERS Onlineshop, Luminox, DiveMAG,TCO, Polygon

- JPERS 4L

- Dan seluruh peserta yang telah meceriakan JPers On Seven

 

pic: om gimbal

www.trihans.com


1 komentar:

opay . mengatakan...

di baca lagi,,hehe
kaka kohan kaburnya jauh bener, takut di ceburin ya?!? :P