Kamis, 19 November 2009

Catatan 10 hari untuk Jambore Petualang Indonesia [5]

****
Baru dapet info dari Om Timmi Febrin, kalo event JPI kemarin dan Profil SIOUX masuk ke bulletin Eiger, edisi triwulan terakhir untuk tahun ini. Penasaran... akhirnya meluncurlah aku ke konter Eiger di jalan Manyar Surabaya, sedikit basa-basi beli gantungan kunci dan ngirim proposal sponsorship Nuansa Ular serta tidak lupa meminta buletin tersebut. Hanya satu halaman, Ulasan singkat tentang JPI bersebelahan satu muka dengan ulasan tentang Sioux, ditambah dengan beberapa foto kegiatan yang dipasang berjajar di sampingnya.
























(klik image* untuk memperbesar)
*gambar diambil dari Buletin Eiger yang di scan.

Terima kasih tak terhingga untuk Eiger Adventure yang telah begitu banyak memberikan sponsorship dan dukungan materi tenaga pikiran bersama team EAST-nya…

****

[Hari Keempat]
Hari Terakhir di Jakarta, 5 Agustus 2009


Tidur yang cukup nyenyak semalam mungkin karena sisa capek setelah agenda seharian kemarin. Beberapa desain kecil dari team Publikasi sudah selesai hanya tinggal menunggu cetak. Rencana siang ini adalah mengerjakan desain inti JPI dari team Dana Usaha (Danus) yang dipegang oleh teh Owin dan Om Timmi. Yaitu berupa Backdrop panggung ukuran 3x5 meter juga Giant Banner ukuran 3x15 meter. Ukuran desain yang cukup besar, entah nanti akan mampu atau tidak dikerjakan oleh komputer komputer kecil ini.

Masih bersama Idur sipemilik www.idurologi.com. Aku mengerjakan desain Backdrop panggung tersebut dengan ilmu Sotosop dasarku, sedangkan Idur yang jago desain pakai Coreldraw untuk menyelesaikan Giant Banner. Memang sebenarnya untuk menghasilkan gambar maximal lebih disarankan menggunakan program desain yang mampu menghasilkan file berbasis Vector. Sedangkan aku hanya mampu mengolah dengan software bitmap… bukanya nggak mau belajar tapi selama ini aku memang hanya ngerjain desain desain kecil dan mini seperti PIN, Themes Multiply beberapa temen yang sudah sangat cukup dikerjakan dengan Sotosop. Dan selain itu juga komputer Builtup-ku dikos sangat standar selain tidak ada port AGP-nya sehingga tidak bisa nambah VGA card juga memorinya yang Cuma 512 MB….saat ini lebih banyak untuk online chating.

Jam 10 pagi ini desain backdrop-ku sudah hampir selesai, karena memang sudah aku cicil sebagian dari kemarin. Hanya saja masih adanya beberapa sponsor yang masuk diakhir-akhir waktu ini. Cukup merepotkan karena harus menggeser tatanan logo-logo sponsor yang sudah ada. Tapi semua sponsor tentunya memberikan kontribusi ke acara JPI ini, dari yang aku dengar sih hampir semua sponsor yang masuk memberikan doorprice untuk peserta, lagi-lagi untuk peserta.. xixi.. menang banyak deh jadi peserta.

Hm.. kalo desainku selesai pagi ini, setidaknya aku masih punya waktu setengah hari untuk menikmati Jakarta, mimpi sejak awal yang belum terlaksana. Ada banyak janji yang belum terpenuhi. Mengunjungi kelinci kelinci tante Nhanha di Depok, satu diantaranya ada yang dikasih nama dengan nickname-ku dimilis jpers “kohan” (hmm..keterlaluan!!), katanya sih gemuk, anaknya 6 ekor…byuh.. keluarga besar… gpp-lah asal bisa disate besok kalo sudah gede..xixi..

Ada yang aneh pagi ini, Idur tidak juga bangun dari tidurnya…dia keliatan lemes banget. Sudah sejak sabtu malam dia bermalam di Scoutshop, dipadati agenda mulai dari pengenalan Ular di pameran Flona, lanjut ke pasfest dan seterusnya sama seperti hari-hari yang aku jalani di Jakarta. Tapi bedanya dia lebih lama mungkin lebih dari lima hari yang lalu. Dan vonis pagi ini dari dokter di Klinik Pramuka, ternyata Idur terkena gejala thypus… byuh…lengkap deh, bener-bener JPI diawali dengan jatuh bangunnya panitia.. baik karena tekanan mental maupun karena kerja fisik demi JPI ini. Semoga nanti JPI bisa terlaksana jauh lebih dari yang diharapkan.

Akhirnya aku yang menyelesaikan desain Giant Banner. Awal yang sudah dimulai Idur dengan Corel kurubah dari awal lagi dengan Photoshop. Tidak merubah konsep, hanya sedikit variasi untuk desain ini. Sempat meminta file foto landscape Cikasur dari mas Wiwid di Jogja, yang nantinya aku jadikan sebagai Backgroud utama. Ditambah beberapa kegiatan temen-temen JPers mulai dari Climbing Cilember, Upacara 17 Agustus di Merapi dan beberapa foto survey di Ranca Upas. Dan dibagian bawah berjajar lebih dari 30 logo mulai dari Instansi, Global Development Village, Media dan Sponsor yang mendukung acara JPI ini.


Sekitar jam 2 siang selesailah kedua desain besar itu, dengan master .PSD yang lebih dari 400 MB dengan lebih dari 40 layer.. Byuh… baru kali ini aku mengerjakan di Photoshop segede itu. Selain memang karena tidak terbiasa dengan desain Publikasi, aku juga selama ini hanya lebih suka ngoprek foto, bukan menciptakan satu image. Saat mengerjakan desain itu dengan Laptop, terasa berat banget, apalagi kalo ada proses opening ataupun render… byuh… harus sering sering nge-save. Kesulitan ternyata masih berlanjut… dengan file sebesar itu, bagaimana cara mengirimkanya ke Bandung untuk dicetak. Karena tentunya pihak pencetak meminta master desain tersebut. Mau diupload ke Rapidshare maupun 4shared.com. tetap sama kesulitanya, dari pihak penerima akan kesulitan juga untuk download file sebesar itu. Akhirnya setelah dipusingkan oleh cara-cara itu dan nyerah harus diantar ke Bandung. Kebetulan malam nanti aku akan ikut team pertama dari panitia untuk “mbabat alas” menyiapkan lahan di bumper Ranca Upas. Jadi master itu bisa kubawa untuk kuserahkan ke Akang Bandung.

Hari semakin sore… tak ada tanda-tanda aku akan bisa menikmati hari terkahirku di Jakarta ini, mimpi untuk mencoba busway yang berwarna merah….ternyata  masih tetap menjadi mimpi.. hiks. Menjelang maghrib, ternyata masih ada dua desain, masing-masing 2x2 meter untuk SIOUX. Aku mengambil beberapa materi dari galeri photo di Multiply SIOUX (www.siouxindonesia.multiply.com), ular picung dengan warnanya yang keren menurutku, dengan badan berwana coklat tapi ada sebagian warna merah dikepalanya. Merkipun kecil tapi ular ini berbisa tinggi. Dan satunya ular hijau ekor merah, Viper Alborabis…berbisa tinggi juga. Jadilah 2 desain Sioux ini menutup petulangan di Scoutshop dengan berbagai desain JPI…

Jam 9 malam aku merapat di sekitar cawang, didepan UKI. Sudah ada beberapa teman JPers disana, ada Ambon bersama pasukan keamanannya yang kocak, ada the Qim dengan Kevin-nya yang sedang asik dengan salam "gareng" aajaran dari suhu Ambon, dan ada banyak lagi wajah-wajah yang sudah lama dikenal maupun yang baru aku kenal. Eh... ada Jujuk juga yang baru resmi aku kenal malam itu. Kemarin di pasfest sempet ketemu sambil lalu. Aku memilih bergabung bersama Jujuk dan mas Aji dipenjual kopi dekat pintu keluar pool bis kota ini. Memesan mie kuah menemani Jujuk yang sedang minum kopi susu. Sedikit berkenalan dan berbasa basi, ternyata Jujuk ini orang Jogja rumahnya disekitar Umbulharjo, disekitar terminal lama.

Seperti biasa, molor dari jadwal. Yang seharusnya Bis berangkat jam 9 malam dari UKI, ternyata jam 11 malem bis kota ini baru begerak meninggalkan Jakarta. Aku memilih duduk dibangku baris ketiga. Disebelahku ada Jujuk, bercerita panjang lebar tanpa arah. Mulai dia bercerita tetang kerjaanya di perusahaan penyedia alat-alat berat lanjut sampai istilah “1-0” yang aku dapatkan darinya. Meskipun baru pertama bercerita denganya ternyata si Jujuk ini orangnya open juga...atau dia menikmati peranya sebagai pencerita dan aku sebagai pendengar. Tidak meliat aku sebagai orang yang baru ia kenal... Kami bercerita dan berbagi kacang koro, sampai akhirnya mengikuti terlelap bersama sebagian besar penumpang bus ini disepanjang perjalanan menuju ke Ranca Upas.


Bersambung…  



2 komentar:

DhaVe Dhanang mengatakan...

lanjoooot Mas Handoko...

HANS ' mengatakan...

hm... nulisnya aja males mas...
tapi sudah cukup bagus, bulan ini dapet beberapa tulisan...
thanks sudah membaca...;))