Rabu, 25 November 2009

Catatan 10 hari untuk Jambore Petualang Indonesia [9]

[H-1 menuju JPI]
Jambore Petualang Indonesia siap digelar, 7 Agustus 2009.


Kesibukan sangat jelas terlihat disana sini, panita, narasumber berlalu lalang menyiapkan event nasional yang baru pertama kali ini digelar. Perserta-peserta pun mulai membaur dengan bumi Ranca Upas. Mereka berdatangan dari seluruh penjuru negeri ini, ada beberapa yang bahkan langsung datang dari Mancanegara seperti Singapura, Malaysia, Kuwait. Event Jambore ini mungkin baru digelar besok dan hanya berlangsung selama 2 hari. Tapi dari setiap individu yang ada disini aku yakin merekapun telah mempersiapkannya jauh-jauh hari seperti yang panitia siapkan sejak 3 bulan yang lalu.

Ada mimpi yang selalu mersahkan kami…
Ada senyum selalu mengembang disana..

Team narasumber dari Institut Pertanian Bogor yang akan mengisi materi dikegiatan Intrepetasi Hutan dan Pengenalan Tanaman Obat membuat sebuah permainan roupe diatas pohon. Teknik mengamati hutan dan tanaman maupun binatang dari atas pohon dengan menggunakan tali kermantel. Bang Cadel, seorang senior dari IPB dengan cekatan memasang tali tersebut dan bergelantungan diatasnya. Memang teknik tersebut sangat membantu dan aman untuk beraktifitas diatas pohon, tapi kita harus mengetahui teknik menggunakan tali dengan benar.

Ditenda komando yang berada di Area camp Panitia, ada mba Mila dan Tessy yang bertugas menyediakan konsumsi bagi panitia dan narasumber. Siang itu aku makan nasi uduk yang disediakan dari kotak-kotak konsumsi. Beberapa kali makan yang disediakan panitia tidak pernah aku mampu menghabiskanya, entah karena terlalu banyak porsinya atau karena tubuh ini yang mulai drop. Aku merasakanya punggung ini sudah sangat jenuh sekali, tapi masih malas untuk beristirahat. Saat sedang makan siang ini, Bang Santoni Sulaeman yang sejak kemarin berjuang menghidupkan ranca upas denga listrik-nya meminta bantuaku juga Pramono dan Wahyu. Untuk memasang instalasi di beberapa titik.

Disamping Mushola kami membantu memotong kabel dan memasang stop kontak yang akan digunakan untuk mensuplay listrik ke area pameran. Aku dan Jujuk juga bang Anton bergantian menggunakan obeng, solder serta pemanas lem. Rukun atau karena keterbatasan peralatan, yang memang selama ini selalu ditekankan untuk menghemat budget. Saat aku sedang menyambung kabel itu, ada seseorang yang menyapaku. “Kohan…” nickname yang aku gunakan dimilis JP. Seorang perempuan berwajah indo, asing tapi aku mengenalnya. Mencoba mengingat dan langsung dapat, Bunda Bilen. Inipun pertemuan pertamaku setelah selama ini hanya saling balas komen di Multiply.com.

Argh, semakin sore sudah semakin banyak progress yang kami capai. Aku sempatkan sholat azhar dan rebahan disana. Beberapa teman yang melihatku sejak tadi siang memang banyak menyarankanku untuk istirahat. Mungkin wajahku pucat, tubuh ini juga terasa semakin jenuh…mencoba terlelap dimushola tapi tidak bisa. Bergabung lagi dengan panitia di meja sekretariat. Melihat dan kemudian membantu pendirian Gerbang Udara berwarna kuning yang dipinjamkan oleh Polygon. Menambah megah jambore ini nantinya. Baru saja Gate itu berdiri, langsung diserbu untuk berfoto…haha… narsis akut, aku pun bebaur disana. Dalam jambore ini dari pihak Polygon juga meminjamkan 30 sepeda untuk kegiatan Mountain Bike yang dibawah koordinasi dari Tri Rahayu alias Jujuk.


Menjelang sore Stand-Stand untuk Global Development Vilage mulai diisi oleh beberapa organisansi, ada Walhi, Indonesia Bangkit, WWF, Greneers, SIOUX, Greenpeace, Jakarta Green Monster. Disisi pameran ada Eiger Adventure lengkap dengan mobil serbagunanya yang berwarna merah, yang sangat cocok untuk petualangan offroad. Disebelahnya ada Stand pameran JP Comm yang dijaga oleh Prita dan Uci, serta disinilah aku menemukan mas Wiwid Jogja untuk pertama kali. Dan berjajar disebelahnya ada Flaminggo, Cartenz, Avtech, Warung JP serta Stand Mobile 8. Di Stand Warung JP ada Shanty, Ami, dan Ntik mereka bertugas menjual dan menyiapkan makanan yang ada di warung JP, dan kadang dibantu oleh Indra Pangat dan Opik. Warung JP ownernya adalah Om Doddy Djohanjaya, Producer acara Jejak Petualang TRANS|7.


Jambore Petualang Indonesia sudah siap digelar esok hari, kami telah menyiapkan semua ini untuk menyambutmu sobat….Sahabat Alam.



Tenda-tenda telah penuh oleh pemiliknya, aku yang tidak memiliki dan tidak membawa tenda, malam itu menemukan sebuah tempat yang sangat dingin tapi cukup melindungi dari angin malam dan embun Ranca Upas. Tenda Gudang Logistik. Aku ditemani Om Rangga yang datang langsung dari Bali menikmati dinginya malam kedua di Ranca Upas dengan tidur berselimutkan spanduk di tenda logistik ini. Angin luar sangat mudah masuk dari sisi bawahnya karena memang tanpa pasak…. Grrr!!


Jambore Petualang Indonesia, tak sabar aku menunggu esok…



Bersambung...





4 komentar:

DhaVe Dhanang mengatakan...

wew... keren.. asyiiik.. Lanjut Mas Handoko.... lanjuut..lanjuut..

HANS ' mengatakan...

matur sembah nuwun mas...
masih mengingat lagi apa-apa yang terjadi hari itu...

buNda biLeN mengatakan...

hhmm nicee...jd terharu, lhooo...:D

HANS ' mengatakan...

hehe.. jadi balik ngeliat MP ya mba... like this ;)