Rabu, 25 November 2009

Catatan 10 hari untuk Jambore Petualang Indonesia [8]

***
@ 01:04am lewat tengah malam, masih saja mata ini cerah seperti baru tersuplai coffeein dan nikotin yang mencukupi. Sama seperti mata-mata pedagang sayuran didepan kantorku ini, Semakin malam pasar Keputran akan semakin hidup, semakin padat dan semakin berwana warni oleh merah hijau sayuran segar.  Sudah 3 tahun ini aku tidur disiang hari dan melek dimalam hari, jadi nocturnal. Ngalong hampir setiap malam, tapi semua itu murni karena pengalihan pola tidur saja, tanpa doping karena aku bukan penikmat Kopi apalagi Rokok.



Aku berpikir: Matahari inikah yg menina bobokanku, atau kasur usang yang melemahkanku. Siang dan malamku tertukar kejaran mimpi dan tarian jari. Beharap ada yang menanti diujung sana, mungkin esok menemaniku mengembara dalam semak dan hijau...Argh, aku mulai lupa wajah-wajah itu..




“Han nulisnya pake hati dong”, teringat sebuah chatingan dari tante Nhanha saat membaca postingan catatan berangkai ini yang selalu aku kirim ke email-nya. ”Males tan, sudah beberapa bulan nggak menggunakan hati dengan baik…” yah… tulisanku ini memang seperti reportase
Koran, datar tanpa puisi…apalagi sajak sepi (hayah!). Tidak seperti beberapa capter perjalanan yang pernah aku buat… selalu berpuisi.

***

[H-1 menuju JPI]
Menyambut sahabat-sahabat Alam, 7 Agustus 2009.

“Kohan… kohan... dimana?” Suara yang sangat aku kenal mencoba mencariku disekitar tenda Rofi ini, tapi aku masih malas dan enggan untuk beranjak. Menikmati tidur mengucing di pagi yang super dingin ini. Sekitar jam 5 pagi tadi aku dengar rombongan kedua panitia dari Jakarta sudah memasuki Ranca Upas. Parkiran bus mereka tidak jauh dari tenda Rofi-ku, tapi tidak banyak yang mendekat karena mereka langsung menuju ke Area Camp Panitia.

Itu adalah suara tante Nhanha, ibu Suri milis ini, Moderator paling care dengan kami dimilis ini. Aku cukup dekat dengan tante, termasuk seseorang yang paling sering aku telpon, walaupun aku termasuk orang yang jarang menelpon… Awal tahun 2008 kemarin adalah awal aku bergabung dengan milis Jejak Petualang Community di jejakpetualang@yahoogroups.com . Hampir setiap hari postinganku memenuhi milis ini siang dan malam. Sempat menimbulkan pro dan kontra diantara member milis, sampai akhirnya aku mendapat teguran secara langsung dari Moderator milis lewat SMS. Memang sejak even pendakian Argopuro yang aku ikuti bersama milis ini Statistik email yang masuk melonjak puluhan kali lipat. Yang dulu sebulan hanya ratusan email sempat membengkak jadi ribuan email (aku pernah buat laporan statistic milis JP ini dan beberapa kali posting). Dan terus bertambah sampai akhirya kehadiran facebook.com mengubah pola interaksi kami di internet.

Ada sisi positif yang aku dapatkan juga, selain dapet teguran tersebut. Saat itu Medina Kamil dan Riyanni Djangkaru masih sering aktif dimilis ini. Dan aku sempat membuat sebuah puisi untuk medina (cek disini)… dan karena ramenya diriku dimilis saat ketemu mereka di acara Talk Show di Malang Medina langsung mengenaliku “Owh ini kohan..” ..hihi… dan aku dikerjain habis-habisan oleh mereka berdua. Sebuah kenangan yang tak akan terlupakan. Begitu juga dengan tante Nhanha, dia mengira aku adalah anak SMA dengan gaya postingan yang rame. Aku salah satu pengagum tante Nha, sempat pas pertama kali ketemu di JP FUN CAMP akhir juni 2008 di Curug Ciheurang, aku minta tanda tanganya di Jaket HEAD-ku besebelahan dengan tanda tangan RD dan MK….(cihuy… habis postingan ini diupload bisa dapet parcel dari tante Nhanha nih…)


Back to JPI

Bangun dari kenyamanan SB merahku ini, packing ulang ke dalam ceril dan sedikit merapikan sisa tidurku di tenda Rofi ini. Kemudian bergegas menuju ke Area Camp Panitia di ujung utara bersebalahan dengan kandang penangkaran Rusa, tempat semalam kami berkumpul. Pagi itu suasana di seberang danau semakin ramai banyak wajah-wajah yang sudah lama aku kenal dan juga wajah baru yang belum pernah kutemui tapi tidak terasa asing bagiku. Mereka adalah sahabat-sahabat yang sering mengisi sebagian hidupku didunia maya, internet, setia menemani siang dan malamku silih berganti. Argh.. aku rindu saat-saat seperti ini.


Dimulai dengan Breffing pagi dari mas Aji, ketua umum JPI. Meskipun rombongan kedua yang baru datang tadi pagi masih capek dan mengantuk, tapi pekerjaan hari tidak bisa ditunda lagi, karena nanti siang pasti sudah banyak peserta yang berdatangan dan besok Jambore sudah dimulai. Kemarin malampun sudah ada peserta yang datang. Aku memulai dengan membagi beberapa desain baner kecil seperti baner publikasi, tapak kemah, kegiatan, fun game ke masing-masing koordinatornya.

Pagi itu aku melanjutkan membantu Jiteng dang Vitta Lele untuk mengkoordinir team dari Surabaya, kebetulan kami dari Surabaya ditempatkan pada satu bidang kegiatan yaitu Fun Game, selain tidak membutuhkan banyak koordinasi lapangan saat Survey juga karena keterbatasan kami yang berada jauh dari Jakarta. Sempat beberapa kali mengadakan rapat kecil di Surabaya membahas teknis dari Fun Game nanti, dan pagi ini disekitar lapangan utama kami akan mencoba beberapa permainan untuk dievaluasi estimasi waktu dan juknis permainannya. Di kegiatan fun game ini juga ada seorang   panitia yang langsung datang dari Singapura, Mba Dian. Selain itu juga ada mba Yeni, dan Diana bekasi, selebihnya adalah kami team dari Jawa Timur.

Pergerakanku untuk membantu persiapan dilapangan dimulai mengikuti arahan Riri dan mba Puji sebagai koordinator publikasi dengan menanam spanduk yang sudah dipasang dibambu-bambu secara bersalang-seling dari berbagai spanduk sponsor sepanjang areal perkemahan sampai ke pintu gerbang. Aku berkelompok dengan om Boim yang masih dalam masa penyembuhan juga ada Pramono, Wahyu dan Arif Surabaya. Cukup capek dan menguras staminaku, mungkin karena aku tidak terbiasa bekerja fisik juga karena sudah seminggu ini berbaur dengan berbagai persiapan Jambore.

Sesaat warna warni sudah mulai memenuhi Ranca Upas, menghidupkan hutan kayu yang biasa ditinggali Rusa Jawa. Pergerakan panitia dimana-mana berbaur menjadi kelompok kelompok kecil. Mereka bekerja tanpa satu komando, tapi bergerak bersama demi mewujudkan mimpi-mimpi yang menganggu tidur ini. Dibelakang mushola aku melihat Uci, Prita dan beberapa team merchant membuat tas kertas dari Koran. Ditenda komando sekretariat JPI ada teh Epik, teh Qim, tante Nhanha dan beberapa panitia yang sibuk menyambut peserta yang mulai berdatangan, mereka juga mempersiapkan ID card juga kaos JPI yang seluruhnya diproduksi oleh Eiger Adventure sebagai Sponsor Utama.

Disekitar subcamp area ada Iqbal sebagai subcampchief Udara, Anto sebagai subcampchief Tanah dan Doni bulle sebagai subcampcief Air mereka masih sibuk mempersiapkan tapak kemah untuk peserta. Ada juga Bang Yani yang sibuk mempersiapkan tempat sampah dengan memisahkan antara sampah organik dan non organik. Disudut luar camp area bang Sentot, Diana, om Kisyut serta Ambon dan pasukan keamanannya memagari camp area ini dengan berbagai sepanduk sponsor. Menghabiskan setengah hari ini aku ikut membantu menyelesaikan pemasangan spanduk-sepanduk bersama Bang Sentot ….

Mereka menghidupankan pagi ini
bahu-membahu merangkul peluh…

mereka bekerja tanpa pamrih…
hanya demi satu tujuan bersama…
Jambore Petualang Indonesia…



Bersambung...



Tidak ada komentar: