Kamis, 08 April 2010

[2][Catper EASTJAVAGANZA 2010] Bumi Timur itu memanggilku kembali..

Madakaripura, keindahan air terjun dengan Giude yang mengerikan

Subjudulnya ko mengerikan gitu….
Bukanya mau menutupi keindahan air terjun alami ini. Tapi aku ingin menuliskan dengan jujur tentang kondisi disini, semoga ada pengelolaan yang lebih baik dari dinas Pariwisata Probolinggo maupun Jawa Timur.



Memasuki lembah panjang yang dingin, disambut gerimis dan kabut dingin khas pegunungan Tengger. Air terjun Madakaripura ini terletak disebelah selatan Tongas, kota pertama memasuki Kabupaten Probolinggo. Sejalur dengan Jalan menuju Ke Cemoro Lawang Bromo dengan mengambil arah ke kanan dipertigaan besar pertama sebelum Sukapura. 5 km melewati jalan aspal dengan kontur naik turun dan akhirnya seperti memasuki lembah dalam dengan kanan kiri berupa punggungan bukit memanjang.

Om Silo menawarkan untuk meninggalkan team Jakarta, karena team Jakarta yang terlambat dijadwalkan ulang akan ke Madakaripura esok siang setelah dari Ranu Pani. Baru saja kami turun dari kendaraan sudah disambut dengan puluhan warga disana, ada yang berjualan dan ada yang jadi tukang parkir maupun sekedar meramaikan kawasan wisata yang pernah dikunjungi Gajah Mada ini. Gerimis masih turun mendinginkan dan membasahi, team pertama ini memutuskan untuk tetap turun ke Air terjun dengan melawati jalanan setapak yang rusak karena longsor, dengan beberapa kali menuruni aliran sungai.

Beberapa warga ada yang turun membantu. Aku hanya sempat mengingatkan beberapa dari peserta yang aku kenal, karena mereka adalah guide yang akan minta bayaran dibelakang nanti setelah kembali tanpa ada pembukaan harga diawal. Bisa dibilang pemerasan, karena mereka mematok harga yang cukup mahal, 50rb untuk menenamani satu orang. Padahal menurutku, satu rombongan pun sudah cukup dengan satu orang. Toh mereka hanya menunjukan jalan dan sedikit nakal dengan mengambil kesempatan menggandeng tangan pengunjung wanita. Tanpa pernah berbicara menceritakan sejarah Madakaripura dengan patung dan tugu Gajah Mada-nya.

Aku pernah ke air terjun ini 2 tahun yang lalu, kondisi-nya masih sama, Jalan setapak yang rusak tanpa perbaikan meskipun retribusi wisata tetep diminta kepada pengunjung. Dan masih sama pula dengan Guide yang memaksa kami untuk memakainya, kebetulan 2 tahun kemarin aku hanya dalam rombongan kecil hingga mudah untuk memantau. Dan tawar menawar kami lakukan diawal, dengan hanya 20rb dan hanya satu orang yang mengguide kami.

Air terjun ini memang berbahaya, karena secara alami merupakan aliran sungai. Dan pengunjung harus memasuki cekungan dalam dengan sisi kanan kirinya merupakan tebing curam berlumut dan ditumbuhi semak basah. Air mengalir dari sisi sebelah kiri, jatuh dibeberapa sisi membentuk satu view yang unik, dengan satu air terjun utama berada didalam cekungan harus sedikit merangkak menaiki tebing licin dengan batuan rapuh. Inilah Madakaripura.

Hanya sebentar kami menikmatinya, gerimis masih saja turun dan sangat berbahaya karena bisa saja air bah tiba-tiba datang mengahanyutkan kami. Beiringan kembali kami keparkiran mobil. Dan apa yang aku ceritakan diawal terjadilah, mereka yang menamakan Guide meminta uang kepada kami yang tidak merasa meminta menggunakan mereka. Ada sekitar 7-10 orang yang meminta secara langsung kepada pengunjung yang merasa mereka “gandeng”. Om silo masih berdebat dengan kepala pengelola disana, dan seremnya orang yang menamakan guide disana mengeluarkan berbagai senjata tajam khas jawatimuran. Meskipun tidak menunjukan secara langsung untuk mengancam kami, tapi secara psikologis jelas mereka menekan kami. Padahal ini berada di objek wisata, tapi kami menerimanya demikian. Bolehlah mereka menamakan guide, tapi sebaiknya diutarakan diawal, bukanya menodong setelah selesai dengan harga yang tidak wajar dan tanpa cerita apapun yang kami terima tentang Madakaripura.

MADAKARIPURA, silahkan berkunjung, ajaklan orang teman lokal yang mengerti kondisi disini serta bisa berbahasa jawa timuran atau lakukan nego harga diawal dengan guide jika ingin menggunakannya.


pic by: emmaku



bersambung...

Tidak ada komentar: