Jumat, 25 Desember 2009

Catper Slamet [6] : Wangimu menyelaraskan tenda-tenda kami...

-Hutan yang lebat, tapi minim air-

Sekitar jam 1 siang team kecilku sampai di POS 5 Samyang Rangkah. Aku memutuskan untuk memasak mie kuah karena perut ini tidak mau kompromi lagi. Aku sangat menghindari mie goreng sejak pendakianku ke Semeru. Dulu pernah masak mie goreng jam 1 malam di Arcopodo sebelum summit, tapi malah banyak rasa debu dan pasirnya dari pada mienya, maka sampe sekarang aku menghindari mie goreng. Dan siang itu aku menyiapkan 2 mie kuah untuk kami berempat. Cukup nikmat dimakan dengan kering tempe teri yang disiapkan oleh Opay dari Jakarta.


Mengikuti komandan yang mencoba peruntungan di mata air, aku menyusuri cekungan kecil berbatu disana. Semakin dalam dan menanjak lagi diantara batuan yang licin. Dan tiba-tiba “Brak!!” aku kepleset dengan dua buah botol air mineral kosong yang kubawa menghantam tulang rusuk kiriku. Sedikit nyengir dan berdiri lagi menemukan pijakan yang sempurna. Tidak begitu meninggalkan luka, Cuma kaget dan malu saja andaikan Dian Sastro lewat :P… haha.. Diatas batuan dengan beberapa genangan air yang lebih banyak dari pada di POS 3 tadi, aku lihat mas Guruh sedang menyaring air disana dengan menggunakan slayer merahnya sebelum dimasukan ke jerigen 5 literan dan beberapa botol air mineral besar. Ikut membantu dan menempatkan botol-botol yang sudah berisi penuh dengan air. Ternyata perjuangan mengambil air disini tidak sesulit apa yang kami kerjakan dibawah sana tadi. Lagi-lagi aku temui ilmu untuk lebih peduli dalam menghargai alam, apalagi Gunung Slamet ini terkenal dengan minimnya mata air, padahal hutannya begitu lebat. Tapi tidak mampu memenuhi kebutuhan air masyarakat disekitarnya, mereka masih banyak mengandalkan dari penampungan air tadah hujan.

Kembali di POS 5 lima aku temukan Sekar dan Opay sedang menunaikan Sholat Dzuhur, sungguh sempurna pandangan yang aku lihat siang itu, saat kabut sesekali menutupi terik ini, dua insan itu tak penah lupa mengingat sang pencipta meskipun keletihan raga juga menemani tatapan sayu. Menjelang pukul 3 rombongan kami berangkat kembali menuju POS 7, seperti yang direncanakan. Saat ini aku tidak berjalan dengan team kecil yang sejak kemarin aku ikuti. Tapi beriringan berjalan bersama mas Guruh, Redi, Ikhwan dan Faris. Memasuki semak dan ilalang dan rumpun edelweis yang lebih mendominasi vegetasi disana. Menggantikan hutan tropis lebat yang teduh.


-menuju POS 7 Plawangan Batu Merah, camp terakhir-

Baru beberapa tikungan menanjak, kaget dan kemudian tersenyum kembali saat melihat sang komandan Obie yang sedang menikmati crackernya padahal cukup lama jarakku dengannya saat memulai pendakian lagi dari POS 5. Akhirnya kami berkumpul lagi menemani komandan, dan menikmati Bengkoangnya herO. Padahal bengkoang tersebut akan digunakan perawatan wajahnya nanti, ini alasan yang disampaikan Faris saat mas Guruh mulai membagi separuh potongan buah itu menjadi beberapa bagian sesuai jumlah yang ada disini.

Mas guruh sebagai seorang yang pernah membimbing PA dan salah satu anak didiknya juga ikut di pendakian ini, Ajat, dia mengajarkan sedikit ilmu Navigasi Darat dengan menggunakan kompas yang aku bawa. Selama ini aku hanya bisa membaca arah utara selatan saja. Bukan menggunakan kompas bidik sesuai kebutuhan. Karena tidak membawa peta kontur, hanya teknik dasar membidik arah jam 12 sebagai titik pusat serta arah jam 10 dan jam 2 sebagai penarik acuan untuk mengambil titik koordinat keberadaan kita. Sedikit tapi cukup bermanfaat, semoga suatu saat nanti bisa belajar lebih detail.


Tidak terlalu jauh jarak antara POS 5 dengan POS 6 Samyang Jampang. Maka kami pun mengira tidak jauh juga jarak dengan POS 7 di Plawangan nanti. Saat di POS 6 itu sejenak kami beristirahat sambil membahas tentang perkembangan milis dan beberapa cerita ringan yang selalu menemani pendakian ini.  Ada banyak mimpi kecil yang terus menyesaki tentang kebersaman yang selama ini selalu menjadi roh dari komunitas ini.


Bersambung...



5 komentar:

Guruh Andrianto mengatakan...

Ilmu menyaring air 'han? Hkhkhkhk... XD

Guruh Andrianto mengatakan...

Ilmu menyaring air han? hehehehe..

HANS ' mengatakan...

pak guru: terima kasih... banyak ilmu yang telah dibagi :D

opay . mengatakan...

walah ada foto si pinky dan si biru ^_^

HANS ' mengatakan...

kohan like this... moto pinjem kameranya kokom FG nya semak2 ijo.